Jakarta, Sriwijaya Media – Dalam Kongres Ekonomi Umat Islam II Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Jum’at (10/12/2021) lalu, Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI Anwar Abbas menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah, mulai dari kesenjangan masyarakat, sampai penguasaan lahan di tanah air.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto sangat menyayangkan pernyataan Waketum MUI Anwar Abbas tersebut.
“Dengan mengkritik di acara Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI, Anwar Abbas tidak memiliki adab terhadap pemimpin negara (Jokowi). Padahal dalam Islam diajarkan mendahulukan adab dibandingkan ilmu,” tegas Hari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/12/2021).
Bahkan, Hari menilai Anwar Abbas telah mempermalukan dan menciderai organisasi MUI di publik, karena menyampaikan pendapat bukan pada forum tepat.
“MUI harus mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh Anwar Abbas, karena merusak nama organisasi MUI dan para ulama yang tergabung,” ujar Hari.
Dia berharap, MUI sebagai organisasi terhormat para ulama, jangan sampai mendapat citra negatif karena pernyataan Anwar Abbas.
“Seperti peribahasa, karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Anwar Abbas telah mengkerdilkan dirinya sendiri, karena adab tidak berlaku bagi dirinya,” pungkas Hari.(irawan)