Indralaya, Sriwijaya Media – Diduga korban pembegalan, seorang pemuda bernama Mukhsinin (17) ditemukan tewas dibawah pohon jambu di Dusun IV, Desa Ulak Kerbau Lama, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Rabu (8/12/2021), sekitar pukul 19.00 WIB.
Korban yang beralamat di Desa Ulak Kerbau Lama juga salah satu pelajar kelas XI SMAN 3 Tanjung Raja. Saat ditemukan kondisi tubuh korban terdapat beberapa luka tusuk dan bacokan senjata tajam (Sajam).
Dugaan kuat korban dibegal, sebab sepeda motor merek Viar dan handphone miliknya raib.
“Awalnya korban diminta ibunya, Rohmatin. (50) mengantar saudara angkatnya Sandy (20),” ungkap Sobirin (53), paman korban yang ditemui awak media di RSUD Ogan Ilir, tadi malam.
Sebelum jasad korban dievakuasi, polisi dan warga ke RSUD Ogan Ilir, pukul 21.30 WIB, Sobirin dan keluarga lainnya menduga pelakunya saudara angkat korban sendiri
“Sandy pernah diangkat sebagai anak oleh almarhum bapak korban. Sepulang siang kemarin dan belum sempat makan siang, korban mengantar saudara angkatnya itu dari rumahnya ke Kecamatan Rantau Panjang.
“Mereka pergi naik motor, tapi hingga pukul 17.00 WIB, Mukhsinin belum juga pulang pulang ke rumah,” tuturnya.
Pihak keluarga dibantu warga, berusaha mencari Mukhsinin. Kabar mengejutkan, datang sekitar pukul 19.00 WIB.
Warga menemukan jasad korban di dalam kebun, bawah pohon jambu.
“Waktu kami temukan, kondisinya terlentang. Ada luka di bagian kanan dan kiri perutnya, serta tangan,” terang Sobirin.
“Harapan Kami, Aparat segera menangkap pelaku dan dihukum setimpal dengan perbuatannya,” ucapnya.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Raja Ipda Hadi Wijaya, mengatakan jenazah korban ditemukan di jalan setapak antara Desa Jaga Raja sampai ke Rantau Panjang.
“Korban ditemukan banyak luka-luka. Terutama di dada, bawah ketiak. Ada 8 lubang. Kami masih melakukan penyelidikan, untuk mencari tahu identitas pelakunya,” singkat.
Kepsek SMAN 3 Tanjung Raja Sutarno Mulyono ketika dihubungi membenarkan bahwa korban yang meninggal adalah siswanya.
“Benar Korban itu siswa kami kelas XI IPS,” kata Sutarno.
Menurut Sutarno, korban Muhsinin anak baik, dia anak yatim, wajahnya ganteng.
“Dari informasi baru balek sekolah , belum sempat makan siang, karena disuruh ibunyo nganter pelaku ke Rantau Panjang,” tutur Sutarno. (hdn)