Begini Refleksi 23 Tahun Hari HAM Sedunia di Jakarta

IMG_20211210_220425

– Masih Banyak Pelanggaran HAM Belum Dituntaskan

Jakarta, Sriwijaya Media – Berbagai agenda terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi fokus orasi yang disuarakan oleh banyak pihak dalam peringatan Hari HAM sedunia pada 10 Desember.

Begitu juga dengan peringatan hari HAM sedunia yang digelar oleh para mahasiswa dari perwakilan kampus-kampus di Jakarta dengan berkumpul di tugu Reformasi universitas Trisakti, Jakarta, Jum’at (10/12/2021) sore.

Penanggung Jawab Aksi Wahyu Putra mengatakan bahwa peringatan hari HAM ini untuk mengingatkan pemerintah bahwa masih banyak kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.

Mengawali aksinya, para mahasiswa berdiam diri sambil duduk-duduk disekitar tugu Reformasi selama 23 menit. Maksud dari lamanya durasi sebagai penunjuk bahwa selama 23 tahun itu pula permasalahan HAM yang ada tidak terselesaikan.

Dari aksi ini, para mahasiswa berusaha menyampaikan pesan khusus kepada pemerintah agar tidak melupakan berbagai kasus HAM di Indonesia yang belum terselesaikan.

“Kami ingin pemerintah sebaik mungkin menyelesaikan masalah HAM ini, terutama yang menimpa masyarakat sipil maupun masyarakat luas di Indonesia,” ujar Wahyu.

Pantauan dilapangan, selama aksi digelar, mahasiswa juga membawa manekin sebagai simbol korban pelanggaran HAM, dan membawa beberapa spanduk bertuliskan tuntutan aksi dan mengikatnya dipagar jembatan penyeberangan orang (JPO) dan dipagar pembatas jalan layang Grogol.

Aksi ditutup dengan membagi-bagikan mawar putih kepada pengguna jalan sebagai simbol bahwa HAM telah mati.(Santi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *