Palembang, Sriwijaya Media – Revitalisasi Sungai Sekanak yang mengalir melalui daerah Rusunawa Kelurahan 24 Ilir tengah berjalan dengan lancar.
Begitulah yang terlihat ketika peninjauan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang pada Selasa (30/11/2021).
Konstruksi sepanjang 800 meter yang melingkupi sungai dari titik Jerambah Karang sampai Jembatan Palembang Indah Mall. Proyek yang dimulai dari 5 Mei lalu ini diperkirakan memakan biaya Rp42 miliar diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palembang.
Sejauh ini, nampak pinggir sungai telah dibeton. Sementara dasar dikeruk supaya lebih dalam, dan sampah yang berada dipermukaan dibersihkan serta sisi kiri dan kanan jalan disemen untuk persiapan pembangunan pedestrian.
Walikota (Wako) Palembang H Harnojoyo melalui Asisten II Setda Kota Palembang Anshori mengatakan bahwa proyek ini telah 92 persen selesai dan diperkirakan siap untuk dilaunching pada awal Januari 2022 mendatang.
“Sepanjang 800 meter ini sudah dikerjakan, tinggal kita fokus ke bagian pedestrian. Kita akan baguskan lanskapnya agar Sungai Sekanak ini bisa jadi destinasi wisata baru di Kota Palembang,” ujar Anshori.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Maryadi Utama mengatakan bahwa masalah terbesar restorasi sebuah sungai bukan pembangunannya, tetapi perawatannya.
“Akan ada nanti namanya masalah non-struktural yang mencakup perawatan, pembersihan, pemberdayaan warga sekitar dan komunitas agar sungai ini terus bersih dan tidak kumuh,” terangnya.
Maryadi menambahkan bahwa pihak BBWS akan bekerjasama dengan Pemkot dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menertibkan pengunaan wilayah sekitar sungai supaya rapih, bebas masalah, dan aman untuk dipakai warga seluruh umur.
Dia mengatakan bahwa telah ada rencana untuk menambahkan 1,5 kilometer sungai yang mengarah ke daerah Lambidaro dengan alokasi disiapkan Rp98 miliar ke dalam proyek ini.
“Penambahan ini diharapkan dapat dilaksanakan mulai tahun depan,” jelasnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Akhmad Bastari menambahkan kota hanya sebagai fasilitasi dan perencana saja, tapi untuk kegiatan pelaksanaan semuanya dari BBWS Sumatera VIII.
“Kita fasilitasi, kita berikan edukasi kepada masyarakat supaya menjaga ini semua. Jangan ada pandalisme, jangan dirusak. Ini difungsikan sebagai tempat untuk pariwisata, dan ruang terbuka hijau,” jelasnya.(ton)