Oleh :
Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang
Seringkali kita mendengar kata-kata seperti ini. Ketika kita mendengarkan pidato misalnya, membaca sesuatu, dan lainnya. Kenyataannya memang benar bahwa dunia itu hanya untuk sementara, tapi kenyataan seperti ini bagi yang memiliki agama, bagi yang tidak tentu kurang mempercayai bahwa dunia itu hanya sementara.
Ada juga orang berpendapat bahwa kita hidup hanya didunia saja, tidak ada akhirat dalam kehidupan kita. Hal ini menjadi perdebatan tersendiri. Intinya yakini saja apa yang kita yakini.
Dalam agama Islam, tentu hal ini sudah lumrah kita ketahui bahwa akan datang suatu saat hari kematian kita, dan nanti di hari kiamat kita akan dibangkitkan.
Ketika kita bangkit amalan kita dihitung untuk pantaskah kita masuk ke surga atau neraka. Artinya dalam Islam kita hidup itu dua kali. Yang pertama kita hidup diatas dunia yang kedua kita hidup di akhirat. Ketika kita hidup diatas dunia, dalam islam kita dituntut untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kita tentu takut akan siksaan Allah di hari kiamat nanti. Ketika kita memiliki amal yang banyak, maka gembiralah kita. Sebaliknya ketika kita memiliki amalan yang sedikit maka bersedihlah kita.
Untuk itu, sebelum kita menyesal, perbanyaklah ibadah kepada Allah karena kesempatan kita hidup itu hanya satu kali saja. Tidak ada yang mengetahui kapan mati kita, karena kita dihidupkan oleh Allah untuk beribadah kepadanya. Makanya kita jangan pernah kita sia-siakan hidup kita, karena nanti suatu saat membuat kita menyesal kelak di akhirat.
Sekarang memang kita masih bisa makan, minum, tertawa, besok belum tahu kita hidup karena kematian, rezeki kita, jodoh kita ditentukan oleh Allah SWT.
Misalnya kita harus kaya, maka rezeki sudah diatur oleh malaikat Allah, jangan pernah kita mengeluh terhadap rezeki kita di dunia hanya sedikit, kita jadi orang yang miskin, jangan pernah mengeluh karena ketika kita tidak bahagia di dunia, tetapi kita menyembah Allah SWT dengan sungguh-sungguh. Maka hal ini bisa saja membuat kita nanti bahagia di akhirat.
Begitu juga dengan pasangan kita, ketika kita sudah susah payah pacaran, dari SMP sampai bangku kuliah, maka di suatu momen pacar kita menghilang. Maka ini dinamakan jodoh, 12 tahun kita pacaran misalnya menghilang, maka itu bukan jodoh kita. Jodoh kita di tangan tuhan, tuhan sudah atur jodoh kita, jangan pernah risau, jangan pernah kita mengeluh perihal jodoh kita. Ketika kita tidak memiliki jodoh di dunia, nanti di akhirat Allah akan memberikan kita jodoh.
Maka hidup diatas dunia hanya sementara, akhirat yang kita tuju adalah untuk selamanya. Maka rugilah kita ketika kita hidup bermain diatas dunia, tidak memanfaatkan yang baik, dan juga tidak berbuat kebaikan. Ketika kita hidup diatas dunia jangan juga kita mencari akhirat saja, maka bisa saja Allah murka terhadap ini.
Misalnya kita hanya duduk di mesjid hanya untuk menyembah Allah, menelantarkan anak cucu kita, ini adalah perbuatan yang tidak disenangi oleh Allah karena Allah maha melihat hambanya.
Ketika hal ini terjadi, kita harus menghindari karena Allah itu menuntut kita agar menyeimbangkan kehidupan di dunia maupun akhirat. Ketika waktu shalat datang, maka salatlah kita.
Begitu juga ketika kita kerja maka bekerjalah kita. Tidak ada larangan agar kita selalu beribadah kepada Allah. Allah Maha melihat dan mendengar hambanya. Untuk itu, kita sebagai orang islam agar menyeimbangkan kehidupan di dunia maupun akhirat.
Kita sebagai orang Islam tentu percaya bahwa kita memiliki surga maupun neraka maka hal ini bisa saja membuat kita takut akan Allah. Kita hidup diatas dunia hanya sementara, tujuan kita tentunya adalah hidup di akhirat untuk selamanya. Untuk itu, jangan kita terlalu mementingkan urusan dunia dan lupa kepada pencipta kita. Maka, ingatlah dia dalam salat kita, hidup kita nanti di akhirat akan bahagia. Semoga kita dilindungi oleh Allah SWT.