Ini Harapan Kepala Disbudpar Kepada Seniman Sumsel

IMG_20211111_183311

Palembang, Sriwijaya Media – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel membuka langsung kegiatan Festival Theater Sumatera tahun 2021, bertempat di Graha Taman Budaya Sriwijaya Palembang, Kamis (11/11/2021).

Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal mengaku sangat mengapresiasi para seniman dan seniwati di Sumsel maupun luar Sumsel yang ikut andil dalam event festival seni theater tahun 2021.

Bacaan Lainnya

“Tadi saya sempat menyaksikan penampilan para seniman, sungguh sangat luar biasa. Saya lihat banyak seniman yang memiliki potensi bidang seni theater. Maka saya memiliki tanggung jawab untuk membantu dan melestarikan kegiatan seni theater di Sumsel,” katanya.

Dia juga mengapresiasi seniman yang dulunya merantau kembali ke daerahnya. Mereka melihat Kota Palembang memiliki potensi, dan membangun kebudayaan dan seni-seni yang ada di Provinsi Sumsel.

Dia melanjutkan tema dari theater hari ini adalah Sriwijaya Dalam Jejak Rempah. Karena memang Sriwijaya Sumsel ini salah satu daerah yang memang dilalui oleh perjalanan jalur rempah, dan Sumsel memang memiliki banyak sekali rempah-rempah yang sangat digemari oleh semua orang.

“Kita mencoba mengingatkan kembali bahwa Provinsi Sumsel memiliki potensi flora dan fauna, khususnya rempah-rempah yang merupakan kekayaan yang tidak boleh kita abaikan. Kemajuan teknologi jangan sampai membuat kita lupa kepada kebudayaan kita,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Festival Theater Sumatera Conie Sema menambahkan jejak rempah ini perjalanannya sangat panjang, sejak abad ke 67 masa Sriwijaya.

Tata niaga perdagangan pada zaman Sriwijaya sangat menyebar hingga ke Tiongkok, India, Arab dan Eropa.

“Titik balik dari perjalanan Rempah Sriwijaya itu membawa banyak hal nilai-nilai, produk-produk termasuk juga agama. Proses panjang perjalanan Rempah itu sampai masuk ke masa kolonial. Sampai hari ini kita mencoba menarasikan kembali apa itu rempah dalam konteks kekinian,” jelasnya.

Sebagai pelaku theater, lanjut dia, bahwa narasi jalur Rempah ini memang harus ada dari pelaku-pelaku seni. Jadi hanya pembuat kebijakan atau pemerintah saja, tapi pelaku seni juga harus memiliki tujuan narasi Rempah.

“Hari ini 12 komunitas theater sudah membuat dukungan dari seluruh Sumatera, kecuali Kepulauan Riau yang tidak hadir,” tegasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *