Usung Konsep Tematik Costume, Home Base Relokasi Usahanya ke Komplek Basilica

IMG_20211009_105817

Palembang, Sriwijaya Media – Dengan tetap mengusung konsep tematik costume, Home Base yang berada di Jalan Basuki Rahmat Kecamatan Kemuning Palembang merelokasi ke tempat baru di Komplek Basilica Palembang.

“Untuk konsepnya tidak terlalu banyak berubah, masih mengusung konsep dengan tema tematik costume. Inilah yang berbeda dari tempat cafe, resto lainnya. Karena pegawai Home Base tiap hari menggunakan costume tematik,” kata Branch Manager Home Base Ova Libenovo, Sabtu (9/10/2021).

Dikatakan Ova, sebenarnya nama Home Base ini berdasar keinginan dari orang tua. Berawal dari pemikiran sederhana.dan mudah diingat publik.

Sebab tujuannya adalah jualan. Home base artinya markas, atau tempat orang berkumpul. Konsep awalnya adalah party resto, karena orang tua senang sekali dengan kuliner dipadukan dengan entertainment.

“Home Base kita terkenal dengan Birthday Cerebration, semua baik ibu-ibu, anak-anak, anak muda, orang tua, bahkan semua kalangan bisa merayakan Birthday Cerebration disini. Karena pada intinya adalah merayakan, seperti ulang tahun, arisan dan lainnya,” tuturnya.

Dia mengaku hal membedakan Home Base dengan cafe and resto lainnya yaitu adanya costume tematik. Untuk costume tematik mulai dari koboy, jawa, come back school, dan masih banyak lainnya.

Costume tematik dikenakan sekitar 10 pegawai setiap hari. Sementara untuk kapasitas di Home Base bisa capai 200 orang, serta memiliki 3 lantai, yakni lantai satu ruang Laquer Shop, lantai dua ruang live band, dan lantai tiga ruang outdoor.

Begitupun mengenai logo Home Base, kata dia, itu merupakan karya sendiri mengingat dirinya merupakan seorang design grafis.

“Logo Home Base ini sangat sederhana. Hanya ada huruf H, terus ada sayap, dan dikasih bintang lima diatasnya. Lambang sayap identik ingin terbang tinggi, artinya ekspansi, sesuai dengan mimpi orang tua saya. Orang tua saya tidak suka frenchise, dan orang tua saya ingin membuat Home Base lebih dari frenchise. Makanya kita buat frenchise, dan bisa berkembang hingga ke daerah-daerah dalam Sumsel,” jelasnya. (ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *