Survei : Kepuasan Kinerja Tinggi, Deru Kian Tak Terbendung di Pilgub 2024

IMG_20211024_153313

Palembang, Sriwijaya Media- H Herman Deru makin tak terbendung dalam kontestasi politik pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel tahun 2024 mendatang. Sosok Ketua DPW Partai NasDem Sumsel ini dinilai tetap memiliki kans paling besar untuk kembali meraih kursi orang nomor satu di Sumsel.

Berdasarkan hasil Survei yang diselenggarakan Populi Center, di Provinsi Sumsel mulai 9-15 Oktober 2021, secara umum tingkat kepuasan masyarakat Sumsel terhadap  kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel relatif tinggi.

Rata-rata tingkat kepuasan ini ada pada angka 7,58 dari skala 1-10 dan akumulasi skor 6-10 (positif/puas) sebesar 79,9 persen.

Mayoritas masyarakat Sumsel puas terhadap kinerja pemerintahan Pemprov Sumsel. Dari 800 responden yang  diwawancarai, sebesar 68,0 persen  mengaku puas (5,5 persen sangat puas,  62,5 persen puas) dengan kinerja Pemprov Sumsel.

Sementara sebesar 18,0 persen mengaku tidak puas (17,4 persen tidak puas, 0,6 persen sangat tidak puas), sebesar 11,8 persen menyatakan biasa saja, dan sisanya sebesar 2,3 persen tidak menyatakan pendapatnya.

Ketika responden ditanya calon manakah yang akan dipilih, sebesar 52,3 persen menjawab gubernur saat ini, disusul sebesar 32,5 persen menjawab calon/tokoh baru, dan sebesar 3,9 persen menjawab wagub saat ini. Sebesar 11,4 persen responden tidak menyatakan pendapatnya.

Hasil survei menunjukkan bahwa Herman Deru merupakan sosok paling populer. Sebesar 96,6 persen responden menjawab mengenal Herman Deru, disusul Syahrial Oesman (73,5 persen), Dodi Reza Alex Noerdin (70,5 persen), Mawardi Yahya (58,3persen), dan Eddy Santana Putra (55,9 persen). Adapun popularitas tokoh lainnya berada di bawah 40 persen.

Sosok Herman Deru unggul dalam semua kategori pertanyaan akseptabilitas dibandingkan 12 tokoh lainnya. Kategori tersebut meliputi bersih dari korupsi (30,5 persen), paling berani memberantas korupsi (32,1 persen), paling mampu memimpin (48,4 persen), paling membawa perbaikan (42,5 persen), paling taat beragama (34,6 persen), paling tegas (44,4 persen), paling sering diperbincangkan (43,1 persen), paling layak (46,9 persen), paling sering dibaca di koran (27,1 persen), paling sering ditonton di televisi (44,1 persen), dan paling disukai (48,8 persen).

“Masyarakat banyak memilih Herman Deru apabila pilgub diadakan hari ini. Dalam pertanyaan terbuka apabila pemilihan gubernur dilakukan hari ini, sebesar 41,4 persen menjawab Herman Deru, disusul Alex Noerdin (4,8 persen), Giri Ramanda Kiemas (4,0 persen), Eddy  Santana Putra (2,1 persen), dan Dodi Reza Alex Noerdin (2,0 persen). Adapun nama lain memperoleh persentase di bawah 2 persen,” papar Peneliti Populi Center Dhimas Ramadhan.

Merespon perkembangan politik di Sumsel saat ini, Pengamat Politik Dr Tarech Rasyid turut memberikan komentar ihwal persaingan perebutan kursi Sumsel  di Pilgub 2024.

Menurut Tarech Rasyid, hasil survei yang dilakukan Populi Center terhadap kinerja Herman Deru dan Mawardi Yahya (HDMY) turut menjadi perhatian masyarakat Sumsel.

Hal ini tidak terlepas untuk melihat bagaimana kiprah sang petahana yang dipastikan akan kembali mencalonkan diri kembali.

Tarech Rasyid menilai, Populi Center merupakan lembaga survei yang boleh dibilang kredibel. Dia mengaku, telah mengenal lembaga ini saat masih dipimpin oleh almarhum Dr Hikmat Budiman yang dikenal sebagai intelektual dan ilmuwan Sosial Indonesia.

“Integritas penulis Buku “Lubang Hitam Kebudayaan” dan aktivis NGO ini tak perlu diragukan lagi. Sekarang Populi center dipimpin Afrimadona, Ph.D., yang juga dikenal sebagai ilmuwan yang didukung oleh peneliti yang pengalaman dan handal,” ucapnya.

Dari hasil survei Populi Center, kata dia, dapat dilihat dan dipahami berbagai temuan-temuannya. Dimana sebagian besar Masyarakat Sumsel merasakan tingkat kepuasaan yang tinggi terhadap kepemimpinan HDMY.

“Tingkat kepuasan masyarakat Sumsel ini didukung pula oleh sebagian besar masyarakat Sumsel yang puas dengan kinerja pemerintahan Provinsi Sumsel yang dipimpin oleh HDMY,” tutur Rektor Universitas IBA Palembang ini.

Menurut Tarech, kepuasan sebagian besar masyarakat Sumsel terhadap kinerja pemerintahan Provinsi Sumsel tercermin dari tingkat keberhasilan program yang telah dilaksanakan oleh Pemprov.

“Misalnya, temuan survei bahwa masyarakat Sumsel cukup puas mengenai hasil pembangunan infrastruktur di berbagai kabupaten. Temuan ini sejalan dengan respon masyarakat baik di media mainstream maupun di media sosial. Meskipun, ada juga suara-suara yang berkonotasi miring,” tegasnya.

Kendati demikian, lanjut Tarech, kepuasan publik atas kinerja pemprov Sumsel di bawah kepemimpinan HDMY itu merupakan modal sosial dan modal kultural yang mereka miliki dalam kompetisi Pilgub Sumsel pada tahun 2024 mendatang.

“Modal sosial dan kultural itu akan membesar bila dalam sisa pemerintahan mereka kedepan dapat meningkatkan rasa puas masyarakat atas kinerja pemerintahan pemprov, disamping tidak ada hal-hal luar biasa yang dihadapi mereka,” terangnya.

Dia menilai, kedua modal tersebut diperkuat pula dengan modal politik, sebagaimana diketahui Herman Deru adalah Ketua Partai NasDem. Sedangkan Mawardi Yahya mantan Bupati Ogan Ilir (OI), dikenal sebagai politisi kawakan atau yang telah banyak pengalaman politik di tingkat lokal, juga jaringan politik di level nasional.

Sementara itu, modal ekonomi Herman Deru dan Mawardi Yahya terbilang cukup kuat. Modal ekonomi itu melengkapi modal sosial, modal kultural, modal politik dan modal ekonomi.

“Dari analisis di atas, maka pasangan Herman Deru dan Mawardi adalah pasangan yang tangguh untuk mengungguli lawan-lawan politiknya,” tegasnya.

Namun, ucap Tarech, jika Mawardi Yahya tak lagi mendampingi Herman Deru, dengan alasan telah “sepuh” atau memberi jalan kepada “yang lain”, maka kekuatan Herman Deru bergeser sedikit, tetapi tidak membuat popularitas dan elektabilitasnya “rontok’.

Yang jelas, kata Tarech, pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya di Pilgub 2024 masih sangat kuat baik popularitas maupun elektabilitas. Hal dapat dilihat dari hasil survei Populi Center untuk popularitas Herman Deru teratas (96,6 %), Dodi Reza Alex (70,5%), Mawardi Yahya (58,3%), Edi Santana Putra (55,9%).

Sedangkan untuk elektabilitas Herman Deru tetap berada dipuncak (50,4%), disusul Dodi Reza Alex (13,6%), Mawardi Yahya (4,9%), Edi Santana Putra (4,3%), Prana Putra Sohe (3,1%), Ridho Yahya (2,3%).

Disisi lain, Herman Deru sebagai gubernur Provinsi Sumsel dengan gaya kepemimpinan yang sering turun langsung ke tengah masyarakat, aktif hadirdiberbagai kegiatan di kampus, kepemudaan, aktifitas sosial, budaya, agama dan politik telah membawa sosoknya sebagai pemimpin yang merakyat, atau pimpinan yang dekat dengan rakyat.

“Sebaliknya, Mawardi Yahya menampilkan sosok pemimpin  yang sederhana dan melengkapi Herman Deru. Karena itu, jika kedua pasangan tampil dalam Pilgub 2024,  tentu saja menjadi perhitungan lawan-lawan politiknya, atau bahkan menciutkan nyali untuk bertarung pada Pilgub mendatang,” pungkasnya.

Disisi lain, Tarech menilai, pasca Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin, terjaring OTT KPK. Peta kekuatan politik di Sumsel dalam Pilgub mendatang memang berubah total.

Tetapi, bukan berarti bila Bupati Muba tidak dicokok KPK, maka Dodi Reza Alex Noerdin akan mudah mengalahkan popularitas dan elektabilitas Herman Deru. Namun, yang terjadi adalah kompetisi merebutkan posisi Sumsel 1 akan lebih sengit.

“Dari tokoh-tokoh yang muncul dalam survei Populi Center, memang agak sulit untuk mengalahkan popularitas dan elektabilitas Herman Deru sebagai incumbent yang dinilai masyarakat kinerjanya, programnya dan capaiannya positif,” imbuhnya.

Berbeda halnya bila tokoh-tokoh Sumsel tersebut, tambahnya, mengandeng tokoh Sumsel dari pusat yang dinilai masyarakat Sumsel berprestasi dan mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas, maka kompetisi Pilgub 2024 menjadi “ramai” dan “sengit”.

“Itu pun harus didukung oleh modal sosial, modal kultural, modal politik dan modal ekonomi. Jika tidak akan mengalami kesulitan dan kendala dalam menggeser popularitas dan elektabilitas Herman Deru. Bahkan, kalau Herman Deru dan Mawardi Yahya berpasangan kembali, maka tak mudah lawan-lawan politiknya mengungguli popularitas dan elektabilitas keduanya,” tegasnya.

Setali tiga uang, Pengamat Politik Sumsel asal Universitas Sriwijaya (Unsri) Bagindo Togar memprediksi perebutan kursi Sumsel 1 akan semakin seru dan sengit usai ditetapkannya Dodi Reza Alex Noerdin sebagai tersangka.

“DRA ini merupakan pesaing dari petahana. Partai Golkar tentu akan kembali menyiapkan kader baru untuk bersaing dalam perebutan Sumsel 1. Tentu ini akan menjadi kejutan baru,” ucapnya.

Tak hanya itu, petahana harus mewanti-wanti siapa sosok baru ini. Sebab ini akan berbeda karena sosoknya belum diketahui, termasuk kelemahan dan kelebihan dari sosok baru ini juga masih belum diketahui.

“Survei Populi Center petahana cukup baik dalam sektor populernya, namun tetap harus waspada dengan sosok baru yang akan menjadi pesaing dalam perebutan orang nomor satu di Sumsel pada 2024 mendatang,” ucapnya.

Dilain pihak, kapabilitas Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam memajukan daerah ini telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Bahkan sejumlah pihak memprediksi Herman Deru memiliki peluang sangat besar untuk dapat lanjut memimpin Sumsel pada periode kedua.

Terpisah, Pengamat Kebijakan Publik Eko Sri Raharjo menilai kebijakan yang dilakukan Herman Deru dalam mewujudkan kemajuan di Sumsel membuatnya semakin populer.

“Kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang membuat, Gubernur Herman Deru ini semakin populer. Saya melihat, masyarakat cukup puas atas kinerjanya selama memimpin Sumsel ini,” kata Eko, belum lama ini.

Dia meyakini, jika kerja serius tersebut terus dilakukan, maka akan semakin mendorong kepercayaan masyarakat. Herman Deru disebutnya dapat menjadi lawan yang sulit terkalahkan pada pemilihan gubernur 2024 mendatang.

“Sikap bermasyarakat menjadi salah satu kekuatan yang membuat kepopuleran Gubernur ini tak terbendung pada pilkada nanti. Apalagi saat ini, Herman Deru berpasangan dengan Wakilnya Mawardi Yahya yang saya lihat memang pasangan kompak dan solid. Keduanya saling melengkapi,” tuturnya

Tidak hanya itu, lanjut dia, Herman Deru ini memiliki sikap setia yang egaliter dalam memimpin.

“Dalam mewujudkan kemajuan di Sumsel, Herman Deru tak sungkan untuk turun langsung ke masyarakat untuk melihat kondisi sebenarnya. Sikap-sikap semacam ini memang harus dimiliki para pemimpin,” ujarnya.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *