Palembang, Sriwijaya Media – Kondisi perubahan zona Covid-19 yang ada di Kota Palembang nampaknya tidak berpengaruh pada persentase inflasi di Kota Palembang. Terbukti inflasi Kota Palembang bulan September 2021 capai 0,05 persen.
Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel Hari Widodo, dalam rapat High Level Meeting “Strategi Unggulan Pengendalian inflasi/deflasi di Kota Palembang” bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Selasa (5/10/2021).
“Tadi kami membahas beberapa isu, pertama terkait pengendalian inflasi daerah di Kota Palembang yang alhamdulillah memang masih dalam rentan angka inflasi terkendali. Ya, artinya perubahan zona Covid-19 tak memengaruhi angka inflasi,” kata Hari.
Dia menyebutkan untuk inflasi Kota Palembang bulan September 2021 capai 0,05 persen. Sebelumnya Kota Palembang mengalami deflasi sekitar 0,04 persen.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa menjelaskan, selain pembahasan inflasi ataupun deflasi, pihaknya juga melakukan pembahasan terkait perencanaan MoU bersama BI berkaitan dengan strategi pengendalian ekonomi, khususnya di bidang sektor pertanian, perdagangan dan pasar.
“Pertama berkaitan secara teknik akan kita buat MoU. Kedua berkaitan dengan sosialisasi ke masyarakat, khususnya persoalan-persoalan yang bisa menyentuh pelayanan langsung ke masyarakat,” tutur Ratu Dewa.
Sekda memaparkan, terkait pelayanan langsung ke masyarakat, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi melalui gerakan ke setiap rumah penduduk tentang beragam jenis tanaman melalui warung tani dengan lokasi-lokasi yang ditargetkan yakni Kecamatan Kertapati, Seberang Ulu I, serta Kecamatan Seberang Ulu II.
“Data detailnya nanti kita gunakan data dari statistik. Sentuhan ini utamanya tanaman sayur dalam pot ataupun tanaman obat-obatan dalam pot. Ini yang akan dibackup oleh Bank Indonesia, tadi sudah kita bahas bersama dan dalam waktu dekat akan dilakukan MoU secara tertulis,” jelasnya. (jay)