Kayuagung, Sriwijaya Media- Guna mendukung program pemerintah pusat mempercepat vaksinasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI memasifkan vaksinasi OKI Sehat dengan menyiapkan 577.930 vaksin sinovac atau mampu mencover hingga 60 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten OKI, Sumsel.
Bukan saja Dinas Kesehatan (Dinkes) OKI, unsur Forkopimda dari Kodim 0402 OKI/OI, Polres OKI hingga seluruh puskesmas di Kabupaten OKI dan stakeholder lainnya membuka gerai vaksinasi hingga ke pelosok desa. Harapannya, dengan adanya gerai vaksinasi ini, upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat semakin ditekan dan pembentukan herd immunity atau kekebalan tubuh dapat tercapai.
Layanan vaksinasi OKI Sehat ini telah dimulai sejak 13 September sampai dengan 13 Oktober 2021 mendatang.
Dengan tenda berukuran sekitar 4×8 meter, sejumlah vaksinator disiapkan untuk melayani masyarakat mengikuti suntik vaksin.
Rupanya animo masyarakat cukup menggembirakan. Terbukti, tiap hari masyarakat berduyun-duyun datang ke halaman kantor Dinkes OKI untuk mengikuti suntik vaksin.
Kendatipun ramai dikunjungi masyarakat, namun protokol kesehatan (prokes) Covid-19 tetap dikedepankan. Sasarannya mulai dari masyarakat umum, remaja usia diatas 12 tahun, lanjut usia (lansia), dan ibu hamil.
“Ya, sebelum disuntik, peserta wajib mengenakan masker dan harus melewati berbagai rangkaian proses, mulai dari tahap pendaftaran, proses screening, penyuntikan vaksin hingga observasi pasca vaksinasi,” kata Kepala Dinkes OKI Iwan Setiawan, M.Kes., didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes OKI Mukti Uli Artha mengawali mukadimahnya, dalam rangka menggenjot percepatan vaksinasi OKI Sehat, Jum’at (24/9/2021).
Berdasar data yang dihimpun per 23 September 2021 lalu, ia mencatat total suntikan vaksin sinovac baru terealisir di agregat 156.433 dosis atau sekitar 13,53 persen. Rinciannya dosis pertama mencapai 104.119 dosis atau 18,02 persen, dosis kedua capai 51.060 dosis atau sekitar 8,83 persen dan dosis ketiga capai 1.254 dosis atau sekitar 0,22 persen.
Ia optimistis capaian sasaran vaksin Covid-19 dapat terealisir di agregat 577.930 sasaran hingga di batas waktu yang ditentukan atau mencapai 60 persen dari jumlah penduduk OKI. Upaya menggenjot vaksin ini semata-mata untuk membentuk herd immunity atau kekebalan tubuh.
“Rata-rata per hari 250 dosis yang disiapkan di gerai vaksinasi OKI Sehat. Belum lagi yang dijalankan puskesmas, unsur Forkopimda dan stakeholder lainnya. Kami yakin program percepatan vaksinasi OKI Sehat dapat terwujud sesuai target ditetapkan,” urai Iwan.
Sebagai langkah agar masyarakat mau mengikuti suntik vaksin, Dinkes OKI bersama seluruh pihak terus mensosialisasikan bahwa baksin itu aman dan halal hingga ke pelosok desa. Bahkan, sosialisasi dan pelaksanaan vaksinasi juga dimasifkan ke sekolah-sekolah yang ada di OKI, terutama sasaran pelajar yang berusia diatas 12 tahun.
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil evaluasi Satgas Covid-19 OKI, tingkat transmisi komunitas dalam rentang waktu 1 kali masa inkubasi (dua pekan) terakhir masuk ke dalam level 1. Dengan penentu tingkat klasifikasi transmisi komunitas penilaian kasus konfirmasi kurang dari 20 kasus, pasien rawat inap kurang dari 5 dan kematian kurang dari 1.
Jika dalam masa 2 pekan bisa mempertahankan kondisi ini, ia optimistis Kabupaten OKI bisa turun dari zona kuning ke zona hijau.
“Alhamdulillah tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 yakni di RSUD Kayuagung juga mengalami penurunan diangka 9 persen. Ini suatu hal sangat menggembirakan. Perkembangan kasus Covid-19 di OKI saat ini cukup terkendali dan harus dipertahankan secara maksimal. Pastinya mempercepat herd immunity dan tetap disiplin prokes,” aku Iwan.
Bukan saja mengejar vaksinasi, ia mengaku pemerintah juga intens dalam penanganan pandemi dengan memperkuat deteksi dini melalui peningkatan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, dan surveilans genomik di daerah-daerah yang berpotensi mengalami lonjakan kasus.
“Kami ingatkan kepada warga yang telah divaksin untuk tetap disiplin prokes. Seperti menggunakan masker saat bepergian keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas diluar rumah. Karena prokes adalah benteng bagi kita semua mencegah penularan Covid-19,” jelas Iwan seraya meminta warga secara bersama-sama mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang bisa dipicu oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan penerapan prokes harus selalu diterapkan untuk menghindari risiko lonjakan kasus.(Jay)