Pembangunan Ponpes Baitul Muhibbin Stagnan, Berharap Uluran Tangan Pemkab Muba dan Pemprov Sumsel

IMG-20210910-WA0005

MUBA, Sriwijaya Media – Pembangunan Pondok pesantren Baitul Muhibbin Sri Gunung Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang berdiri 1 Muharram Rabiul Awal atau bulan Oktober tahun 2015 di atas tanah 2 hektar yang beralamat di Jalan Raya-Palembang-Jambi mengalami stagnan.

Pengasuh/Pendiri Pondok Pesantren Baitul Muhibbin, Cecep Sihabudin Rachman mengatakan, bangunan tersebut berdiri di tanah wakaf dari seorang tokoh masyarakat di bedeng tujuh bernama Isa.

“Alhamdulillah hutan belukar seluas 2 hektare itu kini berdiri bangunan pondok pesantren. Pembangunan dimulai sejak tahun 2015,” kata Cecep, Kamis (9/9/2021).

Di tahun 2015 pengasuh pondok pesantren bersama santri bekerjasama menebas dan menebang pohon di lahan seluas 2 hektare tersebut selama 7 bulan. Kayu gelondongan yang ditebang digunakan untuk pembangunan tahap awal. Saat itu jumlah santri baru 1 orang.

“Alhamdulillah berjalanya waktu 2016 kami mendirikan yayasan Baitul Muhibbin bedeng tujuh dan mendirikan sekolah formal SMP Baitul Muhibbin dan sekarang SMK Baitul Muhibbin. Dan sekarang santri dan santriwati sudah ada 300 lebih,” katanya.

Selama 5 tahun berdirinya sampai 2021 ini dapat bantuan dari pemerintahan Muba melalui dana aspirasi dewan yaitu 1 lokal. Dari bantuan tersebut belum ada Rp 1 untuk pembangunan pesantren ini bantuan dari pemerintah. Tapi kami tetap semangat membantu para santri atau anak yatim dan kaum duafa mencapai 47 persen yang ada secara gratis untuk para santri baik itu sekolah gratis, peralatan sekolah dan kebutuhan sehari-hari untuk para anak yatim, kaum duafa dan santri-santri yang ada di pondok pesantren Baitul Muhibbin.

“Selama ini kami mendapatkan bantuan dari para pengajian dan orang-orang yang tergerak untuk membantu pondok pesantren Baitul Muhibbin,” tuturnya.

Lanjutnya, kendala yang dialami santri adalah pada waktu salat, belajar, mengaji dan sebagainya. Saat hujan, angin deras dan waktu salat di masjid sering bocor dari atap-atap yang masih memakai kayu tapi tetap membuat semangat para santri-santri yang ada di pondok pesantren Baitul Muhibbin ini. Asrama belum ada yang permanen masih semi, MCK masih menggunakan air sungai dan asrama ustadz atau pengajar masih menggunakan kayu.

“Imbauannya untuk pemerintah yang harus di garis bawahi ialah dapat kembali membantu Pondok Pesantren Baitul Muhibbin ini. Mudah-mudahan kedepannya saya yakin pemerintah dapat membantu sedemikian mungkin dan mensupport untuk itu,” tuturnya.

Dia mengapresiasi relawan Bapak Cahyo yang memberikan jalan yang sangat luar biasa. Beliau membuktikan kondisi pondok pesantren Baitul Muhibbin agar dapat di bantu.

“Kami sangat mengharapkan perjuangan beliau agar dapat bantuan pembangunan pondok pesantren ini. Harapan kedepannya untuk pemerintah, baik Kabupaten Muba dan Provinsi Sumsel dapat memberikan yang terbaik seperti pondok pesantren Baitul Muhibbin. Mudah-mudahan Pemerintah Sumsel terus maju, berkah dan Pak Gubernur Sumsel sehat selalu, sabar, tawakal semangat terus kami hanya bisa mendoakan agar dunia akhirat berhasil, ” harapannya.

Ditempat yang sama santri dan santriwati, Arman Maulana kelas 9 dan Melinda kelas 12, meminta agar fasilitas pondok pesantren Baitul Muhibbin seperti ruang musholla, ruang belajar dapat terpenuhi dan layak ditempati.

“Harapan kami kedepannya agar pemerintah dapat membantu pembangunan Pondok Pesantren Baitul Muhibbin, baik itu musholla, ruang belajar dan asrama yang layak untuk kami tempati agar kami dapat sholat dan belajar dengan nyaman, ” ucapnya.

Relawan Muslim ,T Batin Cahyo menambahkan terkait realisasi aktual pondok pesantren Baitul Muhibbin, pihaknya berharap segera merealisasikan renovasi guna kelayakan fasilitas para santri dan santriwati yang saat ini sangat memperhatikan semoga lebih banyak lagi para rekan muslim baik dari sektor wirausaha, produktif ataupun pekerja dapat bergerak untuk lebih memperhatikan kondisi pondok pesantren Baitul Muhibbin yang saat ini benar-benar membutuhkan support moril dan materil. (Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *