Kayuagung, Sriwijaya Media- Pasca viralnya video pelajar SD di Desa Kuala 12 Kecamatan Tulung Delapan OKI menyeberangi sungai menggunakan stryrofoam, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VII Sumsel dan Babel bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI melakukan sosialisasi keselamatan pelayaran angkutan sungai, danau dan penyeberangan, di Desa Kuala 12, Kecamatan Tulung Selapan, OKI, Rabu (29/9/2021).
Kesadaran keselamatan transportasi air merupakan upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan, khususnya kepada masyarakat yang menggunakan transportasi air untuk aktivitas sehari-hari, termasuk bagi peserta didik di wilayah perairan itu.
Kepala Seksi (Kasi) Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan BPTD VII Sumsel Babel Indah Novianti mengatakan keselamatan pelayaran angkutan sungai, danau dan penyeberangan menjadi tanggungjawab semua pihak, termasuk masyarakat pengguna.
“Selain kelayakan kapal dan edukasi kepada para nahkoda, kita juga ingin menggugah kesadaran masyarakat pengguna moda transportasi air agar mengutamakan keselamatan,” ujar Indah.
Begitupun orang tua siswa yang anaknya menggunakan penyeberangan sungai dalam aktivitas ke sekolah.
“Terkait anak-anak yang menyeberangi sungai dengan styrofoam, kita gugah orang tua dan masyarakat sekitar untuk memberikan perhatian karena styrofoam bukan moda angkutan aman,” terangnya.
Pada kesempatan itu, BPTD VII Sumsel Babel, perwakilan Direktorat ASDP, Jasa Raharja Cabang Palembang, Dishub OKI, Diskominfo OKI dan Camat Tulung Selapan membagikan puluhan life jacket (pelampung) bagi nahkoda dan penumpang di Desa Kuala 12, serta nahkoda speedboat di dermaga Tulung Selapan OKI.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) OKI Antonio Ramadhan berharap pengguna jasa atau penumpang mematuhi arahan dari nahkoda maupun petugas Dishub demi keselamatan transportasi air.
“Jika terjadi kecelakaan, penumpang jangan panik dan tetap mematuhi arahan nahkoda. Kami juga telah membekali para nahkoda mengenai keselamatan,” paparnya.
Terkait kebutuhan moda penyeberangan sungai bagi masyarakat di Desa Kuala 12, Anton mengaku akan memprioritaskan bantuan angkutan penyeberangan bagi warga Dusun 2 Desa Kuala 12.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan Feasibility Studi (Studi Kelayakan) pembangunan halte sungai di desa tersebut.
“Kita lakukan studi kelayakan dulu, lalu kita usulkan ke Kemenhub melalui BPTD Wilayah VII pembangunan halte sungai di wilayah ini,” jelasnya.(jay)