Do’a Ibu Hingga Hamil Tua Warnai Kisah Perjuangan CPNS OKI Tahun Ini

IMG_20210908_193112

Kayuagung, Sriwijaya Media-Berbagai kisah perjuangan mewarnai seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun 2021.

Bacaan Lainnya

Ada kisah seru hingga haru peserta seleksi kompetisi dasar calon abdi negara itu yang diselenggarakan di Sultan Convention Center Palembang pada 6 hingga 8 September 2021.

Seperti diceritakan Ibu Fatma untuk anaknya yang sedang menjalani tes. Bahwa lulus menjadi abdi negara merupakan doa Ibu Fatma (52).

“Bapak anak-anak (suami Ibu Fatma) meninggal satu bulan lalu. Semoga anak-anak bisa lulus jadi PNS agar bisa mengangkat martabat keluarga,” ujar Ibu 4 anak usai mengantar kedua anak laki-lakinya mengikuti tes SKD CPNS OKI tahun 2021.

Dia mengaku anak pertamanya sudah 3 kali mengikuti tes. Sedangkan anaknya yang kedua baru kali pertama mengikuti tes CPNS ini.

“Kita berusaha sudah. Tinggal berdo’a kepada Yang Maha Kuasa. Semoga jadi rezeki anak-anak lulus PNS,” harapnya.

Lain halnya dirasakan pasangan suami istri (pasutri) Feri dan Kiki. Pasangan Dokter dan bidan ini mengaku sudah 4 kali mengikuti tes CPNS secara bersama.

“Ini kali keempat kami ikut tes secara bersamaan sejak belum menikah,” ujar Feri yang melamar formasi dokter di RSUD Kayuagung.

Pasutri ini juga mengklaim puas dengan pelayanan panitia penyelenggara karena difasilitasi dengan nyaman dalam pelaksanaan tes.

“Terima kasih. Pelayanan dari panitia OKI sangat memuaskan. Kami diarahkan di lokasi tes, informasi tetang pelaksanaan tes ini juga saat informatif. Hasilnya bisa langsung dilihat di medsos,” terangnya.

Sementara itu, Lisa Puspita (26), mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS OKI dalam keadaan hamil 8 bulan.

Warga Pedamaran Timur mengaku berangkat dari rumah menuju lokasi tes sekitar pukul 05.00 WIB. Semua itu ia lakukan demi mengejar cita-citanya menjadi seorang abdi negara.

“Saya hanya seorang ibu rumah tangga mencoba peruntungan. Semoga saja lulus CPNS dan ini merupakan rezeki bayi saya,” terangnya.

Terpisah, Kepala BKPP OKI Maulidini menyampaikan setidaknya ada 337 peserta tes SKD CPNS OKI per 6-8 September yang gagal mengikuti SKD. Penyebab utamanya adalah tidak datang ke lokasi ujian, terlambat sampai ke titik lokasi ujian dan reaktif Covid-19.

“Keterlambatan menjadi salah satu alasan tertinggi ketidakhadiran. Kita sudah informasikan kepada seluruh peserta yang  mengikuti SKD untuk hadir minimal 60 menit sebelum jam dimulai masuk ke ruang tes. Hal itu sesuai ketentuan tata tertib yang tertuang dalam Peraturan BKN,” papar Maulidini.

Panitia seleksi daerah memberikan prioritas kepada ibu hamil yang mengikuti ujian CPNS. Hal itu untuk mempermudah mereka dalam mengikuti seleksi.

“Tidak perlu antri saat cek surat rapid tes dan registrasi. Kita bantu mereka mendapat prioritas layanan,” jelasnya.(luk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *