Indralaya, Sriwijaya Media – Tak lama ini Kabupaten Ogan Ilir akan memiliki stadion yang bertaraf Internasional. Peletakan batu pertama pembangunan stadion itu telah dilakukan 19 November tahun lalu dan Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau pembangunan Stadion Tanjung Senai ini, Sabtu (28/08/2021).
Pada kesempatan ini, Deru ingin memastikan sejauh mana progres stadion ini. “Pembangunan stadion ini berjalan dengan lancar, sama seperti 9 stadion lainnya yang dibangun di Sumsel. Bahkan beberapa stadion sudah siap menggelar Porprov,” kata Deru didampingi Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar di Tanjung Senai, Indralaya.
Dengan pembangunan stadion ini, Deru berharap anak-anak muda di Sumatera Selatan, termasuk di Ogan Ilir, mengukir prestasi di bidang olahraga khususnya cabang sepakbola.
Demi merealisasikan harapan tersebut, Deru menginstruksikan pembangunan 10 stadion sepakbola di 10 daerah kabupaten maupun kota di Sumatera Selatan sejak tahun lalu.
“Kita bangun stadion sepakbola lengkap dengan lintasan atletik serta tribun. Stadion berstandar FIFA (induk organisasi sepakbola dunia),” jelas Deru.
Menurut Deru, latar belakang pembangunan 10 stadion yang salah satunya di Ogan Ilir ini untuk mengembangkan bakat olahraga sepakbola.
“Jangan kita hanya jadi penonton menikmati pertandingan, namun kita juga harus jadi pemain dan mengukir prestasi. Makanya dibikin dulu stadion ini,” terang Deru.
Untuk itu, pembangunan stadion ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Stadion Tanjung Senai berada di dalam Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Pemda Ogan Ilir.
Berdiri di atas lahan seluas 300 meter persegi, Stadion Tanjung Senai ditargetkan rampung dalam waktu sebelas bulan.
“Ini Agustus, Insha Allah Oktober mendatang diharapkan stadion rampung,” kata Deru.
Mengenai dana, Deru menjelaskan, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan 10 stadion di Sumsel mencapai Rp 128 miliar berasal dari dividen (pembagian keuntungan saham) dan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bukit Asam.
“Untuk Stadion Tanjung Senai ini dananya Rp 10 miliar. Rinciannya Rp 8,5 miliar untuk pembangunan fisik stadion lengkap dengan tribun dan lintasan atletik Rp 1 miliar untuk penganggaran penimbunan tanah untuk lahan eksternal dan Rp 500 juta biaya perencanaan serta pengawasan,” terang mantan Bupati OKU Timur dua periode ini.
Sementara PT Parosai yang ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan Stadion Tanjung Senai, memastikan proses pembangunan stadion terus berjalan tanpa ada kendala berarti.
Pengawas dan Penanggung Jawab Logistik dari PT Parosai, Marzuki mengatakan, saat ini pengerjaan stadion dalam tahap pembuatan drainase luar dan dalam.
“Kemudian juga saat ini sedang dalam proses penghamparan material pasir untuk media rumput lapangan,” kata Marzuki.
Nantinya lapangan Stadion Tanjung Senai akan memakai rumput standar FIFA, yakni jenis Zoysia Matrella.
Jenis rumput ini mengalami perubahan kualitas yang lebih baik dibanding rencana sebelumnya yakni rumput jenis gajah mini.
“Rumput Zoysia Matrella ini standar dunia. Kalau di Indonesia, rumput ini digunakan di Stadion GBK dan GSJ,” terang Marzuki.
Progres pembangunan Stadion Tanjung Senai mencapai 55 persen dan ditargetkan selesai pada 19 Oktober mendatang
Selain rumput lapangan kualitas dunia, Stadion Tanjung Senai memiliki panjang lapangan 105 meter dan lebar 72 meter ini akan dilengkapi lintasan atletik.
“Tribun stadion nanti tingkat dua. Di stadion juga ada fasilitas ruang ganti pemain dan toilet tentunya,” terang Marzuki. (hdn)