Gubernur Sumsel Tinjau Kesiapan Pelaksanaan PTM di SMK Negeri 2 Palembang

IMG_20210830_201312

Palembang, Sriwijaya Media-Gubernur Sumsel H Herman Deru meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMK Negeri 2 Palembang, Senin (30/8/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Herman Deru melihat kesiapan infrastruktur dalam pelaksanaan PTM.

Bacaan Lainnya

Deru mengatakan, pihaknya melakukan observasi pelaksanaan praktik di SMK Negeri 2 Palembang.

“Saya melihat dari kesiapan infrastrukturnya, sudah kita yakini cukup. Tapi selalu saya ingatkan, PTM bukan berarti Covid-19 tidak ada, tetap berhati hati. Jika terjadi penurunan kasus Covid-19, silakan lanjut. Kalau yang terjadi sebaliknya, maka ada kebijakan baru,” ujar Deru.

Deru menjelaskan, PTM ini timbul bukan karena diperintah pusat. Tapi datang dari siswa, langsung kepadanya. Ada siswa yang menyampaikan keinginannya untuk PTM melalui komite, dan dewan pendidikan.

“Formulanya kita terapkan dalam observasi dilapangan. Mudah-mudahan dengan mulai diterapkan PTM, kita tidak tertinggal, sempat satu tahun lebih belajar daring. Praktik diabaikan, alat praktik berdebu. Sekarang siswa mulai lagi PTM,” terang Gubernur.

Deru menuturkan, untuk bingkai aturan PTM dibuat Pemprov. Tapi untuk pelaksanaanya diatur sekolah.

“Batas maksimum siswa yang mengikuti PTM, durasi belajar, jarak bangku diserahkan ke sekolah masing masing. Pada prinsipnya, keinginan anak-anak kita untuk PTM itu sudah kita respon. Mudah-mudahan ini menjadikan siswa lebih giat belajar,” paparnya.

Deru mengungkapkan, pihaknya belum pernah mendengar penolakan untuk PTM.

“Sekolah dan Perguruan Tinggi, kita imbau kesiapannya, menyiapkan PTM. Kalau sudah siap silakan jalan,” jelas Deru.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Palembang Rafli, S.Pd., M.Pd., menuturkan, kunjungan Gubernur Sumsel adalah untuk memastikan kesiapan PTM terbatas.

“SMK Negeri 2 sudah menyiapkan fasilitas untuk pelaksanaan protokol kesehatan. Guru sudah divaksin, dan mengatur pembelajaran. Mulai hari ini PTM, pengaturan jumlah siswa dan waktu sesuai aturan dan mematuhi protokol kesehatan (prokes),” pungkasnya.

Bahkan pihaknya telah menyiapkan hand sanitizer, sabun cuci, masker cadangan dan jarak bangku sudah diatur sedemikian rupa.

Terkait izin dari orang tua siswa, Rafli mengungkapkan, rata-rata orang tua siswa mengizinkan.

“Untuk belajar online tetap, karena yang mengikuti PTM ini baru 25 persen. Ketika PPKM turun levelnya menjadi 3, atau 2, atau 1 atau Palembang tidak PPKM. Nanti bisa kita tambah lagi siswa yang mengikuti PTM,” jelasnya. (Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *