Bandung, Sriwijaya Media – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat Qori Lestari tersentuh dan terinspirasi menulis lagu “Jangan Menyerah”. Dokter cantik asal Kota Bandung tersebut ingin menyemangati dan memotivasi warga Indonesia dalam menjalaninya.
Qori Lestari saat diwawancarai melalui akun WhatsApp-nya pada Sabtu, (31/7/2021) mengatakan, lagu Jangan Menyerah adalah singel perdananya.
Dia mengaku terinspirasi saat melihat, mengamati, dan merasakan dampak pandemi Covid-19 pada masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, kesehatan, dan lainnya. Apalagi wabah tersebut telah berlangsung lebih dari satu tahun di Indonesia.
“Lagu Jangan Menyerah bercerita tentang kondisi masyarakat Indonesia saat menghadapi pandemi yang masih terjadi hingga saat ini, untuk memberi semangat menghadapinya dan selalu patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes). Video klip lagu Jangan Menyerah dirilis Qori Lestari pada Kamis (15/7/2021) di kanal YouTube Ruangkreasi TV,” terangnya.
Qori Lestari mengatakan, agar sampai kepada masyarakat luas, lagu Jangan Menyerah juga akan diputar di stasiun-stasiun radio.
Acara spesial untuk peluncuran lagu tersebut sengaja ditiadakan, karena pandemi yang tidak memungkinkannya.
“Melalui lagu Jangan Menyerah, saya meminta agar kita semua tetap semangat, walaupun banyak sekali yang menjadi korban selama pandemi ini. Mari bersama-sama kita berdoa, semoga situasi pandemi yang cukup menyulitkan kehidupan kita dapat berakhir,” kata Qori Lestari.
Menurut Qori Lestari, penerapan PPKM cukup memberatkan seluruh lapisan masyarakat. Imbasnya sangat signifikan dalam mempengaruhi penghidupan.
Namun, Qori mengimbau kepada seluruh masyarakat, bahwa PPKM gunanya untuk menghambat penularan virus corona, demi keselamatan semua.
“Lagu Jangan Menyerah sengaja dirilis bertepatan dengan PPKM di Kota Bandung dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk menyemangati seluruh lapisan masyarakat agar tetap kuat dan tidak menyerah di masa-masa sulit ini,” tutur dokter muda kelahiran Baleendah, Bandung, 17 Juli 1995.
Memulai karir musik profesional di tengah kesibukannya sebagai dokter, Qori memiliki alasan tersendiri. Karena bernyanyi adalah salah satu hobi baginya.
Qori makin terpicu oleh inspirasi untuk menulis lirik yang didapatkan dengan melihat kondisi masyarakat saat ini yang kemudian dituangkan dalam bentuk lagu.
“Kebetulan bertemu tim Ruang Kreasi Studious, akhirnya lagu Jangan Menyerah benar-benar bisa direalisasikan,” jelas Qori.
Qori Lestari mengaku optimistis bisa bergabung dengan Ruang Kreasi Studious karena memiliki kedekatan tersendiri dengan seluruh tim manajemen artis tersebut.
Kedekatan tersebut bermula saat Qori diundang jadi narasumber di podcast yang digelar oleh Ruangkreasi TV. Qori Lestari merasa nama manajemen artis tersebut sesuai dengan eksistensinya, adalah ruang untuk berkreasi.
Sebelum Qori Lestari, Ruang Kreasi Studious telah merilis penyanyi Nona, grup musik The Bungsu, dan Story of Lea. Ruang Kreasi Studious dimotori oleh Dicky (eks Drummer Five Minutes) dan Herman Husin (eks Drummer Jamrud).
Qori Lestari juga mengatakan bahwa ia sendiri yang menjadi Executive Producer lagu Jangan Menyerah yang dirilisnya, musiknya diaransemen oleh Raia (Story of Lea) dan Kaka (Instrum), mixing dan mastering juga dikerjakan oleh Kaka, diproduseri oleh Ruang Kreasi Studious.
Lagu Jangan Menyerah merupakan salah satu bentuk dedikasi dari hasil usaha produk Dermalize Skincare yang sedang dikembangkan Qori Lestari.
“Sebagian besar dari pendapatan lagu Jangan Menyerah akan saya donasikan untuk membantu orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19. Ikut menyebarkan lagu Jangan Menyerah yang saya rilis adalah bentuk kepedulian kita bersama dalam upaya membantu masyarakat yang tengah membutuhkan,” papar Qori.(jay/rel)