PPKM Mikro, MI Hijriyah II Palembang Ngotot PTM

IMG_20210714_221926

Palembang, Sriwijaya Media-Putusan Kementrian Agama (Kemenag) melarang aktifitas pembelajaran selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro ternyata belum dipatuhi sepenuhnya pihak sekolah.

Terbukti, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hijrah II Palembang justru tetap memberlakukan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Bacaan Lainnya

Pantauan dilapangan Rabu (14/7/2021) sekitar pukul 10.30Wib, jelang jam pulang sekolah, aktifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah yang berada di Kawasan 7 Ulu tersebut tampak mencolok, karena barisan kendaraan bermotor memenuhi trotoar jalan.

Gedung tiga lantai berwarna hijau terang itu dikelilingi pagar tinggi. Kendaraan para orangtua berbaris rapat, sembari menunggu anaknya pulang sekolah.

Sebagian lagi wali murid ada yang berdiri di depan pagar sekolah yang dijaga satu penjaga sekolah. Mereka sesekali melambaikan tangan begitu melihat anak mereka yang mengenakan seragam lengkap menuruni anak tangga.

Para siswa tampak bersemangat menuruni anak tangga. Mereka mengenakan seragam lengkap dan menggunakan masker. Ada sebagian masker diletakkan menutupi hidung dan mulut, namun ada juga yang hanya digantungkan di leher saja.

“Kami hanya melakukan ujicoba PTM saja dan ini pun jadwalnya sudah kita atur sedemikian rupa agar tetap mematuhi prokes,” kata Kepala Sekolah MI Hijriyah II Palembang Usman diruang kerjanya, Rabu (14/7/2021).

Aktifitas PTM sendiri, kata Usman, sudah dilakukan sejak Senin (12/7/2021) lalu. Meski sudah mengetahui larangan khusus selama masa PPKM, namun pihaknya mengaku sudah menerapkan sistem khusus agar siswa dan civitas tetap aman selama masa pandemi.

“Kami menerapkan sistem shift pembelajaran, dimana satu hari ada tiga shift. Tiap shiftnya berlangsung selama dua jam tiap kelas,” tuturnya.

Masing-masing siswa, melakukan PTM dua kali dalam seminggu dan tiap kelas dibagi dalam tiga kelompok. Untuk siswa yang tidak melakukan PTM saat itu tetap belajar, namun melalui proses daring, sehingga semuanya tetap belajar saat bersamaan.

“Sekali lagi ini hanya bentuk ujicoba PTM kita saja. Pemberlakuan aktifitas PTM disekolah karena sudah mendapatkan izin dari pengawas sekolah,” paparnya.

Dia mengaku sudah menerapkan aturan prokes secara ketat, termasuk menyediakan fasilitas pendukung di sekolah seperti sarana cuci tangan dan wajib masker bagi siswa.

Bahkan para guru pun sudah 100 persen melakukan suntik vaksinasi sehingga diklaim telah memenuhi unsur aman dari virus Covid-19.

Usman menambahkan siswa harus belajar tatap muka dengan guru untuk mengejar ketertinggalan materi pelajaran, pasca sebelumnya libur panjang.

Tahun ini, pihaknya menerima 140 siswa baru sehingga total siswa saat ini capai 1000an pelajar. Mereka dibagi dalam 27 kelas, mulai dari kelas satu hingga kelas enam. Para guru juga wajib hadir selama masa PTM sehingga pola pengajaran siswa bisa maksimal.

“Kita tetap mengikuti instruksi Disdik dan ujicoba PTM ini sekali lagi kita lalukan karena sudah dapat persetujuan dari pengawas sekolah,” jelasnya. (Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *