Palembang, Sriwijaya Media – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kota Palembang sangat berdampak besar terhadap keberlangsungan segala lini bisnis usaha.
Salah satunya pengusaha kuliner Kopi Darat Yudha Rinaldi yang juga merasakan dampak terhadap PPKM mikro.
Menurut dia, dengan adanya penerapan tersebut sangat berdampak sekali untuk kuantitas pengunjung yang datang ke Kopi Darat, di Jalan WR Supratman Sekip Jaya Kecamatan Kemuning Palembang.
“Penerapan PPKM ini tujuannya mengajak masyarakat untuk Work Form Home (WFH). Jelas secara kuantitas sangat berdampak ke usaha kuliner yang kami jalani,” kata Yudha, Rabu (14/7/2021).
Dia menilai bagi mereka yang menerapkan WFH, sebenarnya suasana cafe terbuka atau outdoor bisa dimanfaatkan untuk WFH.
Sebelum PPKM mikro diberlakukan, kata dia, banyak warga memanfaatkan cafe sebagai lokasi untuk bekerja dengan memanfaatkan ruang terbuka publik yang ada di cafe.
“Pada prinsipnya kami tetap mengikuti instruksi dari pemerintah agar menutup operasional hingga pukul 17.00Wib,” terangnya.
Untuk kapasitas yang diisyaratkan oleh pemerintah pun hanya sekitar 25 persen dari kapasitas yang ada. Sementara untuk keadaan normal bisa hingga 120 kursi.
Bahkan, pihaknya juga memperketat protokol kesehatan (prokes) dengan menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan hand sanitizer, dan masker.
“Jika pengunjung lupa membawa masker, kami sudah siapkan,” tuturnya.
Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung program pemerintah dalam PPKM mikro, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Mudah-mudahan PPKM ini tidak diperpanjang lagi, sehingga ekonomi bisa menggeliat kembali. Karena bukan sektor ini saja yang terdampak, tapi banyak sektor lain yang terpengaruh,” paparnya.(ton)