Palembang, Sriwijaya Media-Dalam rangka memajukan sektor pertanian, Gubernur Sumsel H Herman Deru meluncurkan aplikasi market place Sibejajo.
Hal itu dilakukan Gubernur Deru saat membuka kegiatan peningkatan kompetensi petugas Pengawas Benih Tanaman (PBT), Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Petugas Peningkatan Ekonomi Pertanian- Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPEP- POPT) dan Penangkar Benih Tanaman Pangan, di Hotel Santike Premier Palembang, Selasa (6/7/2021).
Deru berkeyakinan jika sektor ini digarap dengan serius dengan keterlibatan semua elemen pemangku kebijakan serta dukungan masyarakat, maka Sumsel tidak hanya berada diperingkat lima nasional, tapi daerah ini akan menjadi nomor satu penghasil pangan secara nasional.
“Seharusnya kita tidak berada di peringkat lima sebagai penghasil pangan nasional. Melainkan kita ada diposisi pertama secara nasional. Tapi harus komitmen menggunakan benih dengan benar dan bermutu,” kata Gubernur Deru.
Menurut Deru, tidak ada satu orang pun yang tidak butuh pangan, meski berganti era kepemimpinan, sektor pertanian masih tetap eksis. Terbukti meski di masa pandemi Covid-19, sektor pertanian tetap terjaga.
“Sampai saat ini, pangan tetap menjadi andalan. Termasuk juga dalam upaya pemulihan ekonomi. Kita bersyukur ekonomi kita tidak terganggu akibat pandemi Covid-19 ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, Deru mengajak semua pemangku kepentingan untuk tetap komitmen dan fokus memajukan sektor pertanian Sumsel yang potensinya sangat besar.
Deru juga berharap dalam peningkatan produksi pertanian ini ada juga efisiensi dan jaminan mutu yang perlu ada pengawasan.
Dalam waktu dekat, Pemprov Sumsel akan men-takeover salah satu Perguruan Tinggi yang khusus mencetak alumni mumpuni dibidang pertanian.
“Satu kebanggaan lagi untuk petani, Insya Allah mulai tahun depan Pemprov akan men-take over Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian untuk di jadikan model bagi pendidikan pertanian. Bila perlu nanti dosennya Kepala Dinas Pertanian se kabupaten/ kota,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Sumsel HR Bambang Pramono mengatakan, sektor pertanian ini sudah menjadi komitmen dari Gubernur Sumsel Herman Deru untuk dikembangkan.
Karena itu, butuh pelatihan bagi para tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Petani (P2EP) atau disebut PPL.
Untuk petugas PPL dilatih untuk menjadi pengawas benih sehingga bisa membimbing para penangkar untuk bisa menjadi penangkar katalog dengan harapan Sumsel tahun 2024 bisa menjadi mandiri benih.
“Kami juga mendidik tenaga PPL, dimana untuk menjadi pengawas benih agar bisa membimbing penangkar kita yang saat ini kita proses menjadi penangkar katalog sehingga diharapkan nanti Sumsel 2024 bisa menjadi mandiri benih dengan capaian produksi 25.000 ton,” ucapnya.
Selain itu, Dinas Pertanian Sumsel juga menggandeng PT Patani dengan menyiapkan aplikasi Market Place Sibejajo dalam mengakomodir semua petani di Sumsel.
Nanti semua produk-produk hasil petani akan ada di aplikasi ini, termasuk menggandeng produsen perbenihan di Sumsel.
Dikesempatan sama, Gubernur Deru bersama Dirut PT Patani Sarjan Tahir melakukan penandatanganan kesepakatan bersama tentang kerjasama pertanian dan pemasaran hasil pertanian.
Serta penandatanganan MoU antara Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Sumsel bersama PT Pusri dan Bank SumselBabel (BSB) serta seluruh kepala dinas pertanian se kabupaten/kota se Sumsel dalam rangka menuju Sumsel mandiri benih tahun 2024.(Ocha)