Lahat, Sriwijaya Media -Usai mendapati laporan terkait dugaan ratusan karyawan PT SERD yang diduga terpapar Covid-19, yang menginap di hotel, penginapan, dan kontrakan membuat orang nomor satu di Kabupaten Lahat melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Sidak ini dimaksudkan untuk memastikan kebenaran dan kevalidan informasi yang diterima sekaligus guna memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Bupati Lahat Cik Ujang, SH., mengatur sidak dengan membagi menjadi tiga (3) tim sidak ke sekitar 15 hotel, penginapan, dan kontrakan yang ada di Kabupaten Lahat.
“Tim I langsung dipimpin Bupati Lahat Cik Ujang, SH, Tim II dipimpin Wabup Lahat H Haryanto, SE., MM., dan Tim III dipimpin Pj Sekda Lahat Drs H Deswan Irsyad, M.Pdi. Alhasil, dalam sidak, tim berhasil mendapati 290 karyawan maupun subkon PT SERD diduga terpapar Covid-19. Kami minta agar mereka melakukan isolasi mandiri,” kata Kasat Pol PP, Linmas, dan Damkar Lahat Fauzan Khoiri Denin, AP., MM., pada Kamis (22/7/2021).
Dalam sidak tersebut, masih kata Fauzan, pihaknya melakukan pemeriksaan dan pengecekan di 15 titik hotel, penginapan, dan kontrakan di Kabupaten Lahat.
Dia menilai ratusan karyawan dan subkon PT SERD yang terpapar Covid-19 itu diduga sengaja tidak dilaporkan ke Satgas Covid-19 Pemkab Lahat.
“Sebanyak 53 dari 290 karyawan dan subcon PT SERD yang terkontaminasi Covid-19 ini secara diam-diam diinapkan oleh PT SERD di Mess Lubuk Beringin, Desa Manggul Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat,” papar Fauzan.
Sementara sisanya, berdasar data yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat, diinapkan di 7 hotel, losmen, dan mess, termasuk kontrakan yang ada di Kabupaten Lahat.
Dia mengaku kebih dari separuh karyawan berasal dari luar Provinsi Sumsel.
“Insya Allah, besok ada tindak lanjutnya dengan memanggil pihak PT SERD dengan menggelar rapat terbatas Tim Gugus Tugas (Gugas) Pemkab Lahat, dan kemungkinan langsung dipimpin Bupati Lahat,” jelasnya.
Bahkan, dalam rapat tersebut akan menentukan langkah maupun sanksi yang akan diberikan ke perusahaan tersebut.
“Intinya, untuk sanksi masih kita kaji terlebih dahulu. Karena, kita masih memikirkan sisi kemanusiaannya. Termasuk, dalam rapat terbatas besok guna menentukan lokasi atau titik yang paling tepat untuk mengisolasi ratusan karyawan biar lebih mudah dalam pemantauan,” pungkasnya.
Kasat mengimbau pihak PT SERD dapat lebih terbuka terutama dalam penanganan Covid-19 ini, karena semua ini untuk kepentingan seluruh masyarakat Kabupaten Lahat.
“Kami berharap PT SERD dapat lebih terbuka, terutama dengan Tim Gugas Pemkab Lahat. Ini demi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Lahat,” pesan Fauzan. (ssl)