Palembang, Sriwijaya Media -Mengadopsi konsep baru, S-One Hotel berganti nama menjadi AYOLA Hotel yang merupakan manajemen dari TOPOTELS Group, yang berada di jalan Kolonel Atmo Kelurahan 15 Ilir Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Perubahan nama menjadi AYOLA Hotel dibawah naungan PT Sentosa Abadi Hotel ini secara resmi berubah pada Februari 2020 lalu.
“TOPTEL Group memiliki puluhan hotel yang tersebar di wilayah Sumatera yakni Jambi, Pekan Baru, Medan, dan Palembang. Selain itu juga dibeberapa wilayah di Pulau Jawa yakni Bogor, Mojokerto, Bekasi, dan juga di Pulau Bali,” kata General Manager AYOLA Hotel Palembang Keken melalui Sales Marketing AYOLA Hotel Palembang Billy, Senin (12/7/2021).
Menurut Billy, tiap kota memiliki operasional masing-masing dengan nama berbeda-beda. TOPTEL Group ini memiliki hotel dari bintang dua sampai bintang empat.
Khusus di Kota Palembang yakni AYOLA Hotel merupakan bintang 3. Sedangkan untuk hotel bintang lima berada di Kota Medan.
“AYOLA Hotel terdiri dari 7 lantai dengan total 100 kamar. Tiap lantai memiliki 4 type room yakni superior, duluxe, bisnis, dan sweet. Harga menginap pun sangat terjangkau dimulai dari Rp350.000 hingga Rp1.500.000,” tuturnya.
Untuk room sweet memiliki ruang tamu. Sedangkan room bisnis tidak memiliki ruang tamu.
Dia melanjutkan adapun fasilitas yang dimiliki AYOLA Hotel yakni 3 meeting room, ballroom, restaurant, wifi 50 MBPS, laundry room service, area parkir yang mampu menampung 70 kendaraan roda empat dan 100 kendaraan roda dua.
Sementara untuk room meeting mampu menampung hingga 50 orang per ruang meeting. Sedangkan untuk ballroom 700 orang dengan memakai meja dan kursi dan standing party capai 900 orang.
“Guna memudahkan customer menginap, kami juga bekerjasama dengan OTA yakni Traveloka, Tiket.com, Pegi-pegi.com, atau bisa pesan melalui www.TOPOTELS.com.,” terangnya.
Untuk penggunaan room meeting ada beberapa macam yakni full board, full day, dan half day. Untuk harga penggunaan room meeting mulai dari harga Rp150.000 per orang sampai Rp550.000 orang
Untuk meeting room, customer akan mendapatkan coffe break makan malam atau siang tergantung paket yang diambil. Penggunaan ruangan sekitar 6 jam, LCD proyektor, screen, not pad, pena dan air mineral.
Untuk okupansi saat ini turun hingga 30 persen, biasanya 80 persen untuk tingkat okupansi yang menginap disini.
“Penggunaan meeting room saat ini mengalami lost bisnis atau mengalami cancel cukup besar. Room meeting kebanyakan yang menggunakan dari goverment atau pemerintahan, coorporate atau perusahaan dan individual,” jelasnya.(ton)
