Palembang, Sriwijaya Media – Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Akhmad Najib membuka Rapat Koordinasi (Rakor) progres atau perkembangan inflasi terkini, koordinasi ketersediaan pasokan bahan pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), di Ruang Rapat Besar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Rabu (7/7/2021).
Plh Sekda Akhmad Najib mengatakan semua pihak dan pihak terkait lainnya harus menyikapi adanya PPKM Darurat Jawa-Bali. Terlebih dalam waktu dekat ini dihadapkan dengan Hari Raya Idul Adha.
“Kita harus melihat bagaimana ketersediaan pasokan pangan hingga distribusinya. Sejumlah kebutuhan cenderung akan meningkat,” ujarnya.
Dia juga meminta Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel dapat menyajikan data yang update setiap bulan, setiap minggu, bahkan perhari terkait sektor sebagai penyumbang inflasi.
Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah diklaim sudah mengambil langkah-langkah konkrit. Bahkan Sumsel sudah menggiatkan pendisiplinan-pendisiplinan, baik disektor pembatasan berlalu lintas di jam-jam tertentu, maupun pembatasan operasional hotel dan restaurant.
“Mari kita berdoa agar pandemi ini segera berakhir dan ekonomi kembali menggeliat lagi. Kita harus terus berkoordinasi menyikapi dampak dari pemberlakukan PPKM Darurat Jawa-Bali,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Harry Widodo menambahkan pertemuan rakor TPID merupakan sesuatu yang rutin dilakukan, guna mengantisipasi potensi kenaikan permintaan ataupun kendala-kendala yang ditemui.
“Pertemuan kali ini memang dilakukan untuk mengkoordinasikan apa-apa saja navigasi resiko yang harus dilakukan jika terjadi dampak PPKM darurat Jawa-Bali,” bebernya.
Terkait dampak PPKM darurat Jawa-Bali, selama ini pasokan Sumsel masih tergantung dengan provinsi lain. Namun demikian, perlu dipastikan jalur distribusi untuk komoditas pangan yang didatangkan dari provinsi lain tidak terganggu, terutama melalui Jawa atau Bali.(ton)