Indralaya, Sriwijaya Media-Peristiwa kebakaran terjadi di Desa Ibul Besar III Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sabtu (10/7/2021).
Sedikitnya 21 rumah di desa yang berbatasan dengan Kota Palembang itu habis dilahap si jago merah. Api membumbung tinggi dan dengan mudah merambat ke rumah lainya yang sebagian besar bangunan rumah-rumah tersebut terbuat dari kayu.
Kapolres OI AKBP Yusantiyo Sandi SH didampingi Kanit Pidum Ipda Harry Putra Makmur, Camat Pemulutan Zon dan Kepala Desa Ibul Besar III Pitersak mengatakan sebanyak 21 rumah yang dihuni oleh 24 kepala keluarga (KK) habis tanpa sisa di lahap si jago merah, sekitar pukul 14.30 WIB tersebut.
“Informasi dari saksi mata yakni Saipul dan Harry ketika mereka melihat api sudah membumbung tinggi di salah satu rumah milik ibu Iriyani. Melihat hal itu lantas mereka berteriak memberi tahu warga yang lain,” papar Yusantiyo saat berada dilokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut katanya disebabkan oleh korsleting listrik.
Ditambahkan, sebanyak sembilan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.
“Kita mengerahkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Palembang yang terdiri dari Pos Seberang Ulu 1, Seberang Ulu 2, Merdeka dan Gandus,” kata Ketua Pos Damkar Seberang Ulu 1 Mulyadi didampingi Wakilnya Januar.
Menurut Mulyadi, api baru dapat dipadamkan selama kurang lebih dua setengah jam.
“Petugas dibantu warga setempat berhasil memadamkan api dalam waktu 2,5 jam. Untuk kesulitan sendiri itu susahnya menuju lokasi dikarnakan jalanan macet,” terangnya
Salah seorang korban bernama Dok (54), mengatakan ketika kebakaran terjadi dirinya sedang bekerja tidak jauh dari rumahnya sebagai pengrajin atap pohon.
“Saat saya kerja ada yang memanggil saya mengatakan bahwa rumah kami kebakaran, saya lantas langsung pulang dan berhasil menyelamatkan KK dan surat berharga lainya,” tuturnya.
Namun, masih kata Dok, dirinya tak sempat lagi menyelamatkan harta bendanya yang lain karena api sudah merambat di rumahnya.
“Selain itu tidak ada lagi yang dapat kami selamatkan, yang ada hanya baju di badan saja,” ucapnya.
Dok berharap pemerintah setempat dapat memberikan bantuan baik berupa baju-baju, makanan dan hal urgen lainya yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para korban.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerugian ditaksir capai ratusan juta rupiah. (hdn)