Palembang, Sriwijaya Media – Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel H Mawardi Yahya menyaksikan pemusnahan sebanyak ribuan berkas in aktif tak bernilai guna di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di halaman Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel, Senin (14/6/2021).
Tujuan dari pemusnahan itu adalah untuk melindungi data-data dari masing-masing OPD.
“Pemusnahan ini dilakukan untuk melindungi data yang ada agar tidak jatuh ke tangan yang tidak semestinya,” ujar Wagub Sumsel Mawardi Yahya.
Wagub melanjutkan arsip ini sendiri menjadi bagian terpenting dari setiap OPD yang ada. Seharusnya setiap OPD menugaskan minimal satu pegawainya untuk mengurusi masalah arsip.
Menurut Mawardi, data yang begitu banyak dan kompleks tentu membutuhkan pembukuan yang rapi pula.
“Sebab jika tidak ada pembukuan yang baik, maka akan timbul masalah di kemudian hari. Kita saja akan lupa tugas kita jika sudah berlangsung lama. Kita tidak bisa mengingat dengan jelas tugas kita satu atau dua hari lalu. Bayangkan saja jika tugas yang begitu banyak tidak ada arsipnya,” terang Wagub.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan Sumsel Dra Hj Septiana Zuraida, SH., M.Si., mengatakan kegiatan pemusnahan arsip ini dari 8 OPD dilingkungan Provinsi Sumsel.
Untuk jumlah berkas tiap OPD bervariasi. Seperti Dinas Kearsipan 96 berkas, Dinas Kehutanan 107 berkas, Dinas Perdagangan 75 berkas, Dinas Penamanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) 84 berkas, Dinas Kesehatan 724 berkas, Dinas Kelautan dan Perikanan 107 berkas, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 150 berkas dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumsel sebanyak 101 berkas.
Dia melanjutkan semua berkas ini sudah masuk waktu pemusnahan karena sudah lebih dari 10 tahun. Pemusnahan ini sendiri juga bertujuan untuk efisiensi dan efektivitas kerja dan penyelamatan informasi dari pihak yang tidak berhak mengetahuinya. Kegiatan ini rutin berjalan selama dua tahun terakhir.
“Kami juga akan melakukan jemput bola, OPD mana saja yang belum menyusun secara benar kearsipannya,” ucapnya.
Lanjutnya, melalui kinerja yang baik, maka dinas mendapatkan posisi terbaik kedua di Pulau Sumatera setelah Riau. Serta menjadi dinas kearsipan terbaik ke sembilan tingkat nasional di tahun ini.
Dia juga menyayangkan masih kurangnya kepala OPD yang menyadari betapa pentingnya arsip, seperti disampaikan oleh Wagub Sumsel untuk menyiapkan satu orang di bidang arsip.
“Menganggap arsip tidak penting merupakan hal yang salah. Sebab arsip memiliki kekuatan hukum dimasa sekarang dan nanti. Kami sudah menyiapkan tim ke OPD-OPD, guna membantu menyiapkan arsip di tiap OPD,” jelasnya.(ton)