Palembang, Sriwijaya Media – Lagi-lagi team safari dakwah Forum Komunikasi Ulama Dan Umaro (FKUU) Sumsel bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel melaksanakan roadshow ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 Palembang, Kamis (24/6/2021).
Hadir didalam safari tersebut yakni Ketua FKUU Sumsel H Amiruddin Nahrawi, Kepala Bagian (Kabag) Agama Biro Kesra Setda Sumsel H Sunarto, , Perwakilan Disdik Sumsel Nasrul Bani, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 18 Palembang H Heru Supeno, dan tamu undangan lainnya.
Ketua FKUU Sumsel H Amiruddin Nahrawi menegaskan untuk mencari ilmu itu dilandasi dengan taqwa. Jangan selalu berpindah-pindah, bagaimana anak murid mau pintar, kalau guru berpindah-pindah.
“Tidak ada yang namanya masuk surga jika melakukan pengeboman. Antara yang bunuh dan membunuh itu akan masuk neraka. Jangan berani melawan orang tua dan guru, karena itu tidak dibenarkan didalam dunia pendidikan,” katanya.
Dia berharap para siswa dan siswi tidak terpengaruh hal-hal negatif yang ada diluar sana. Seperti adanya paham radikalisme.
Sementara itu, Kasek SMAN 18 Palembang Heru Supeno menambahkan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim safari, dimana SMAN 18 dipilih untuk kegiatan safari.
“Kami sangat senang serta bahagia sekali atas kunjungannya, terutama dari Staf Khusus Gubernur Sumsel sekaligus Ketua FKUU Sumsel. Ini merupakan suatu kebahagian bagi kita semua,” ungkapnya.
Dia menilai kegiatan yang dilakukan FKUU Sumsel ini sangat banyak sekali manfaatnya. Karena ada sinergitas keduanya untuk membangun kebersamaan dalam menyelesaikan masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama didalam pencegahan ideologi radikal yang sangat bertentangan dengan Pancasila dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Republik Indonesia (RI).
Kegiatan FKUU ini merupakan terobosan baru, terutama untuk dikalangan pendidikan di dunia sekolah, siswa dan guru akan mendapatkan wawasan baru berkaitan dengan hubungan antara pendidikan dan agama.
Melalui kegiatan FKUU ini, masih kata dia, nilai-nilai karakter religius keagamaan bisa di tanamkan dalam dunia pendidikan, sehingga anak-anak dapat terhindar dari paham menyimpang.
“Kami juga mengapresiasi Disdik Provinsi Sumsel yang telah mengandeng FKUU Sumsel untuk membantu mencegah paham radikal yang mengancam persatuan. Kegiatan penanaman nilai keagamaan akan selalu ditanamkan di sekolah sepanjang waktu, melalui penanaman pendidikan karakter, baik di dalam proses KBM maupun di dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan keagamaan lainya,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk pembelajaran agama tetap dilakukan untuk penguasaan materi pelajaran agama pada anak, namun akan diperkuat dengan penanaman nilai-nilai karakter yang kuat tentang bagaimana cara hidup beragama yang benar dalam bingkai ideologi Pancasila.
“Saling menghargai antar umat beragama dan saling membangun toleransi, sehingga tidak menimbulkan konflik di dalam kehidupan berbangsa dan negara,” tegasnya.(ton)