Palembang, Sriwijaya Media – Dalam mengurus atau menjadi seorang pimpinan di dunia pendidikan tidaklah mudah. Bagaimana tidak, dari pimpinan itulah yang akan menentukan nasib dari pendidikan itu sendiri, serta juga ditunjang para pengajar dan pegawai didalamnya.
“Banyak kita lihat dibeberapa pendidikan ada yang maju dan ada juga yang mengalami kemunduran. Itu dikarenakan mereka tidak bisa untuk memanagement daripada pendidikan itu sendiri,” kata Ketua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yakni Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Dr H Firman Freaddy Busroh saat dimintai keterangan mengenai masalah dunia pendidikan di Perguruan Tinggi (PT), Senin (21/6/2021).
Menurut Dr H Firman, untuk di bagian management PT itu harus menata dari segi sumber daya manusia (SDM), dari sistem akademik, dari sistem sarana prasarana, dan juga metode pelajaran khususnya dibidang akademik.
Jadi pihak Unit Pimpinan Program Studi (UPPS) itu betul-betul harus memperhatikan terutama akreditasi.
“Untuk akreditasi jangan sampai lupa diurus atau lalai diurus, karena bisa menyebabkan akreditasi habis masa berlakunya. Otomatis akan merugikan mahasiswa yang akan menempuh program studi. Jadi mereka memang harus memanagement dari segi SDMnya, dosennya, tenaga pendidiknya, akreditasinya, sarana prasarananya, dan itu semua harus menjadi perhatiannya,” terangnya.
Dia menilai jika akreditasi itu sudah mau habis, enam bulan sebelum habis itu segeralah diurus. Jangan setelah habis berlakunya baru diurus.
“Kenapa, kalau sudah mati otomatis Perguruan Tinggi itu tidak boleh menerima maupun meluluskan alumni,” katanya.
Lanjutnya, jadi untuk pengelola PT itu harus ada management atau dapat menunjuk orang yang kompeten dalam bidangnya.
Dengan begitu, diharapkan PT tersebut dapat berjalan secara profesional.
“Jadi orang yang menjadi pimpinan di PT adalah orang-orang yang memang punya kemampuan akademik dan juga kepangkatan. Kalau di kami sendiri, terus terang menyeleksi untuk tampuk pimpinan dari internal itu dengan melihat yang sudah memenuhi jenjang jabatan akedemiknya, pengalaman mengajarnya,” jelasnya.(ton)