Gubernur Deru Harap Fordeiss Jadi Agen Kebangkitan Ekonomi Syariah Sumsel

IMG_20210619_214913

Palembang, Sriwijaya Media-Masih rendahnya pemahaman umat Islam di Indonesia terhadap ekonomi syariah, sangat membutuhkan peran ulama, ahli ekonomi Islam dan para da’i. Karena itu, kajian ekonomi Islam sangat dibutuhkan.

“Sejatinya Forum Da’i Ekonomi Islam Sumsel (Fordeiss) mempunyai peran sakral, menjadi agent of change (agen perubahan) di masyarakat. Sebab, mereka adalah orang yang bisa menjadi penggerak untuk mengajak masyarakat membangun ekonomi umat,” kata Gubernur Sumsel H Herman Deru saat sambutan pada pelantikan pengurus Fordeiss, bertempat di Grand Atyasa Convention Center, Sabtu (19/6/2021).

Bacaan Lainnya

Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Ketua MUI Provinsi Sumsek Prof Dr KH Aflatun Muchtar, MA., para pejabat Pemprov dan tamu undangan lainnya.

Deru mengajak agar Fordeiss dapat berperan memberikan motivasi kepada pelaku UMKM secara komprehensif, mulai dari cara mendapatkan modal, cara berbisnis agar menjadi pelaku usaha yang cepat tanggap, tangkas dan mengerti pangsa pasar.

“Peluang pemasaran yang terpenting, sebab jika ada modal, keahlian mumpuni namun untuk pangsa pasarnya tidak ada akan tidak ada gunanya,” tuturnya.

Menurut Deru, pemahaman umat Islam di Indonesia terhadap ekonomi syariah dinilai masih sangat kurang. Karena itu dia mengharapkan Fordeiss menjadi mentor bagi UMKM.

“Maka saya minta para da’i membuka peluang. Harapannya bisa berkerjasama dengan pemerintah karena bisa meringankan beban pemerintah,” terang Deru.

Sementara itu, Ketua Fordeiss Sumsel Dr Ulil Amri, Lc, M.HI., menegaskan pihaknya menginisiasi mengumpulkan para akademisi untuk bergabung dalam Fordeiss. Dimana ada 61 pengurus yang dilantik, 50 persennya adalah akademisi, praktisi dan tenaga ahli.

“Kita ingin menjadi lembaga yang bisa mencerahkan umat. Kita bisa meliterasi masyarakat Sumsel dengan berkolaborasi dengan Pemprov Sumsel,” jelasnya.

Menurut dia, salah satu kegiatan yang lakukan pihaknya yakni training da’i ekonomi Islam Sumsel berjumlah 270 dari 17 kabupaten/kota. Kemudian pembuatan buku teks khotbah jum’at.

“Dalam buku ini kami coba selipkan mengenai ekonomi Islam,” paparnya.(Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *