Pagaralam, Sriwijaya Media – Dalam upaya membangun kekuatan potensi dan kualitas serta pemasaran kopi Sumsel, Pengurus Cabang Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Kota Pagaralam bersama kelompok tani kopi Desa Talang Salipayak mengadakan panen kopi di lingkungan Desa Talang Saripayak-Jokoh Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam, Rabu (23/6/2021).
Kegiatan panen kopi ini diawali dengan kunjungan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ASKI Sumsel Herlan Asfiudin ke Pengurus Cabang Kota Pagaralam sebagai bagian program pemantapan dan konsolidasi pengurus asosiasi kopi di tingkat kabupaten/kota.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ASKI Kota Pagaralam Julis didampingi Sekretaris Hamzah mengajak ketua DPD ASKI mensurvey lokasi kebun kopi untuk dipanen di Desa Muara Siban, Dempo Utara dan Talang Salipayak, Dempo Tengah.
“Kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan DPD ASKI Sumsel dan Insha Allah akan dikemas lebih baik lagi menjadi agenda panen kopi Sumsel bersama Gubernur Sumsel dan kepala daerah setempat sebagai bentuk kedekatan dan keseriusan pemerintah Provinsi Sumsel dalam membangun potensi si “Emas Hitam” asli Sumsel,” ucap Herlan.
Dia berharap, semoga melalui kegiatan panen kopi sederhana di Desa Talang Salipayak-Jokoh Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam ini dapat memotivasi para petani kopi untuk sadar akan pentingnya kualitas kopi, termasuk kuantitas dalam menjaring pasar yang lebih luas lagi.
“Kegiatan ini juga dapat menjadi semangat bagi Sumsel untuk segera mengusulkan diri menjadi penyelenggara peringatan “Internasional coffee Day” dimasa yang akan datang,” terangnya.
Ketua Kelompok Tani Desa Salipayak-Jokoh Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam Jansah menambahkan bahwa Desa Talang Salipayak telah dirintis sejak lama oleh H Kamkam yang tidak lain adalah orang tua/ayah sendiri.
“Besar harapan masyarakat petani kopi Salipayak untuk menjadikan Desa Salipayak menjadi desa wisata edukasi kopi dengan nama “Kampung Kopi Salipayak pagaralam,” bebernya.
Lanjutnya, dengan produk asli mereka berupa Kopi Bubuk Robusta “KAM”. Berbagai masalah seperti listrik dan masih terbatasnya keahlian serta wawasan petani kopi di desanya masih memerlukan dukungan pemerintah berupa infrastruktur terutama listrik , juga peralatan pengolahan kopi seperti pengering kopi (solar dry), lantai jemur, mesin pembubuk kopi dan juga mesin roasting.(ton)