Palembang, Sriwijaya Media-Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN RI Dr Surya Tjandra mengaku bangga dapat berkolaborasi dengan Gubernur Sumsel H Herman Deru yang dinilai sangat serius dan konsen dengan berbagai permasalahan pertanahan.
Dia optimistis dengan dukungan penuh Gubernur Herman Deru, program kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka percepatan redistribusi tanah obyek reforma agraris dari kawasan hutan berbasis tata ruang dan lingkungan tahun anggaran 2021 yang dimulai untuk pertama kali di Indonesia dapat berjalan sukses.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri pembukaan rapat koordinasi PTPR di Indonesia yang digelar di Hotel Arista, Palembang, Kamis (20/5/2021) siang.
“Saya kenal dengan Pak Gubernur ini awalnya melihat di berita dan sudah suka gayanya. Ini setelah mendengar langsung sambutannya semakin suka. Ternyata beliau bukan hanya hangat, tapi sangat paham dengan program ini. Informasi yang disampaikan dalam sambutan tadi benar-benar mengkonfirmasi kami di pusat,” terangnya.
Menurut Wamen, keseriusan kepala daerah seperti dicontohkan Gubernur Sumsel Herman Deru ini sangat dibutuhkan. Pasalnya pemetaan tematik pertanahan ini akan memiliki multiplayer efek. Sehingga ke depan berbagai titik permasalahan dapat segera diketahui untuk mengambil kebijakan lebih cepat.
“Kami melihat Pak Gubernur sangat paham dengan program ini. Karena itu kami sangat membutuhkan dukungannya dan akan kami mulai sebanyak 30.000 hektar lahan untuk tahap awal yang merupakan hutan produksi konversi yang tidak produktif. Dan kehormatan bagi kami bisa memulai program ini di Sumsel, ” jelas Wamen.
Wamen melanjutkan, pengelolaan 30.000 hektar lahan tersebut sepenuhnya akan diserahkan kepada masing-masing kepala daerah dan masyarakat. Pemerintah siap membantu memfasilitasi.
“Mendengar komitmen pak Gubernur tadi kami optimis bisa memulai kolaborasi dengan apik di sini. Kita harap segera mendapatkan pemetaan yang akurat yang dapat menjawab apa yang menjadi pertanyaan kita selama ini,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, penunjukan Sumsel sebagai daerah yang menjadi awal pelaksanaan program PTPR di Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri. Karena di lihat dari luas wilayah, sebenarnya masih ada beberapa provinsi lain yang jauh lebih luas.
“Bangga sekali kita, karena Sumsel sebagai proyek percontohan pasti sudah dipertimbangkan matangnya,” ujar Deeu.
Deru berharap dalam pelaksanaannya nanti tema redistribusi itu nantinya harus jelas apakah untuk lahan yang sudah atau memang lahan segar.
“Makanya saya sangat bersemangat sekali. Karena apa yang akan dibahas dalam rakor ini adalah berlangganan Karhutla. Kita harap pembagiannya akan proporsional baik segar atau yang dikelola masyarakat agar ini bisa bermanfaat dan kurangi karhutla. Kami tentu akan mengambil bagian positif dalam program ini,” jelas Deru
Selain dapat meminimalkan karhutla, upaya ini diharapkannya juga dapat mempercepat program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Sumsel.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pemerintah pada tahun 2021 mengarahkan luasan lahan kepada subyek penerima sebanyak 866.315 hektar dan tanah yang akan dilegislasi sebanyak 10.172.675 hektar.
Dari target nasional ini, target bidang tanah yang akan diredistribusikan di Sumsel sebanyak puluhan ribu bidang, dengan asumsi 1 bidang = 0,8 hektar di 12 kab/kota dari 17 kab/kota dan khusus untuk daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sebanyak 4.000 bidang dan Kabupaten Banyuasin sebanyak 4.000 bidang.(ton)









