Sekda Banyuasin : Angka Stunting Masih Tinggi, WHO Harap Bisa Dibawah 20 Persen

IMG_20210525_100523

Palembang, Sriwijaya Media – Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin HM Senen HAR menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dalam rangka menyusun program kegiatan upaya Pemkab Banyuasin menurunkan angka stunting di Banyuasin, Senin (24/5/2021).

Sekda Banyuasin HM Senen HAR mengatakan angka stinting ini dapat dilakukan dengan intervensi dengan beberapa OPD dalam rangka menurunkan angka stunting.

Bacaan Lainnya

“Kenapa pemerintah menganggap perlu untuk melakukan penurunan angka stunting ini, karena memang angka stunting ini tidak hanya berkaitan dengan tinggi badan, tetapi mempengaruhi terhadap intelektual, kecerdasan, mudah terkena penyakit, dan kurang mampu bersaing dalam mencari pekerjaan,” ujar Sekda.

Dia mengilustrasikan jika pendek, tinggi badannya tidak normal, maka ketika ingin mencari pekerjaan maka akan menjadi terhambat.

Karena orang sudah menentukan berat dan tinggi badan. Oleh sebab itu, karena pentingnya dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, kedepannya untuk generasi muda di Kabupaten Banyuasin.

“Bupati Banyuasin mengarahkan kepada kita untuk melakukan upaya penurunan angka stunting yang ada di Kabupaten Banyuasin. Walaupun angka stunting kita masih capai 29 koma sekian persen, namun WHO menghendaki dibawah angka 20 persen. Kendatipun angka stunting di Kabupaten Banyuasin masih dibawah angka nasional ataupun provinsi,” terangnya.

Sekda melanjutkan pihaknya mengklaim telah melakukan pemetaan terhadap 20 lokus desa. Ditahun 202 ini ada sekitar 10 lokus desa dan 10 lokus desa lagi ditahun 2022.

Upaya ini sesuai dengan visi dan misi Bupati Banyuasin yakni 12 gerakan bersama masyarakat. Gerakan itu sendiri meliputi tanam sayur, memelihara ternak, ikan, dan buah-buahan. Semua itu berkaitan dengan asupan gizi bagi masyarakat.

“Kami juga menghidupkan kembali posyandu, terutama di 10 lokus desa, sehingga perkembangan anak bisa dipantau. Untuk mengetahui stunting ini bisa dimulai dari janin hingga berumur 2 tahun atau dikenal 1.000 hari pertama kehidupan. Itulah yang bisa diketahui apakah terkena stunting atau tidak,” tegasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *