Muara Enim, Sriwijaya Media- Berubahnya warna air sungai di Desa Sukamerindu, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim menimbulkan tanda tanya besar bagi warga maupun Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
Pasalnya aliran sungai yang sebelumnya jernih dan bersih, sekarang berwarna hitam kemerah-merahan serta berbusa.
Hal ini diduga disebabkan oleh pembuangan limbah PT Roempoen Enam Bersaudara (R6B) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Aliran sungai ini dulunya jernih, tapi sekitar 3 tahunan ini mengalami perubahan yang signifikan. Khawatirnya sungai ini telah tercemar dan sangat berdampak bagi kesehatan masyarakat yang kesehariannya memanfaatkan air itu,” ujar Kepala Desa (Kades) Sukamerindu Hasirun, kepada awak media, belum lama ini.
Dia menuturkan saat ini ekosistem yang ada di sungai juga sangat berdampak.
Sebelumnya sungai ini banyak sekali jenis ikan, dan kualitas hasil panen padi bermelimpah, namun kini sebaliknya ikan sulit didapat dan rumpun padi di sawah menjadi kerdil.
Disinggung terkait perubahan kondisi aliran sungai itu, kata dia, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebabnya seperti apa.
Namun dugaan kuat diakibatkan dari limbah milik salah satu perusahaan sawit yang beroperasi di dekat Desa Sukamerindu.
“Sejak berdirinya perusahaan tersebut, kondisi aliran air sungai ini berubah drastis,” terangnya.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muara Enim Kurmin dikonfirmasi melalui selulernya, Senin (24/5/2021), berkilah kalau permasalahan ini masih belum bisa dikatakan pencemaran atas pembuangan limbah PT R6B.
Untuk memastikan hal itu, pihaknya akan segera menurunkan tim untuk mengecek secara langsung kebenarannya.
“Belum bisa menduga-duga, besok saya akan turunkan tim untuk klarifikasi dan menelusuri sumbernya dari mana. Setahu saya PT R6B hanya kebun dan belum mempunyai pabrik disana. Jadi limbah dari mana, nanti kita akan tahu kebenarannya seperti apa setelah melihat secara langsung,” jelasnya.(sam)