Sekayu, Sriwijaya Media – Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah terlebih dahulu sebelumnya. Hasil sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Hal itu diterapkan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Bendahara Bank Sampah Sungai Lilin Wahyu, Sabtu (10/4/2021) menyatakan kegiatan hari ini merupakan undangan dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Mulyorejo Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Muba.
“Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Kepala Desa (Kades) Mulyorejo Suhardi dan TP PKK Sri Utami yang telah mengundang Bank Sampah Sungai Lilin untuk berbagi,” ujarnya.
Adapun pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah tentang apa itu Bank Sampah, tentang jenis sampah yang di terima Bank Sampah, cara teknis bentuk Bank Sampah, dan agenda besarnya adalah dapat memaksimalkan untuk dapat mengengola sampah organik.
“Alhamdulillah sejauh ini setelah dengan adanya kehadiran Bank Sampah, pemulung liar tidak dapat masuk, sampah-sampah sudah pasti teratasi, bahkan saat ini ibu-ibu yang sudah ada Bank Sampah di desanya bila jalan melihat sampah secara otomatis langsung mengambilnya. Bahkan akan kebingungan kalau tidak ada sampah,” tuturnya.
Dia meminta Bank Sampah Lalin (BSL) untuk mensosialisasi terkait cara pendirian dan jenis sampah apa saja yang dipilah dan bisa diberikan kepada Bank Sampah.
“Masyarakat pun bisa datang langsung ke Bank Sampah, kemudian ditimbang dan diberikan harga untuk selanjutnya dibukukan di buku tabungan,” bebernya.
Untuk Bank Sampah di Muba sendiri terbilang sangat banyak, ada sekitar 20 titik dan tahun ini ditargetkan hingga 60 titik bank sampah didirikan.
“Sampah yang diterima adalah non organik yakni kardus, kertas, segala jenis plastik, dan logam,” tegasnya.(ton)