Palembang, Sriwijaya Media – Puluhan aktivis Sumsel dari berbagai latar belakang organisasi dan lembaga melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Air Mancur Kota Palembang dengan penerapan protokol kesehatan (prokes), Rabu (14/4/2021).
Aksi gabungan aktivis Sumsel yang menamakan diri dari Aliansi Aktivis dan Pemuda Anti Kekerasan ini dilakukan untuk memberikan dukunga moral kepada aktivis senior Sumsel Panji yang beberapa waktu yang lalu menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal (OTD).
Dalam aksinya, para aktivis meminta jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel untuk segera mengungkap pelaku dan aktor yang terlibat dalam tindakan keji tersebut.
Rahmat Sandy mengatakan, di dunia internasional penyiraman air keras dikenal dengan istilah Acid Attack dengan tujuan untuk merusak atau melukai berat dan untuk mempermalukan korban karena meninggalkan bekas dan luka fisik yang permanen.
Lanjutnya, ironis kekerasan dengan menggunakan air keras/cuka para semakin sering terjadi di Kota Palembang, khususnya dan Sumsel umumnya. Sangat disayangkan korban penyiraman cuka para adalah aktivis pejuang demokrasi, pejuang anti korupsi dan pejuang agraria.
“Data yang kami himpun sudah empat orang yang menjadi korban penyiraman cuka para di Sumatera Selatan ini dan terakhir rekan kami, sahabat kami, senior kami yang merupakan aktivis 98 yang bernama Panji,” tegasnya.
Maka dengan ini, pihaknya mengutuk perbuatan biadab, tidak berprikemanusiaan dan keji.
“Kami meminta pihak aparat penegak hukum segera menangkap pelaku dan dalang atas penyiraman air keras kepada saudara kami Panji,” pungkasnya.(Ocha)