Musi Rawas, Sriwijaya Media – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sistem Perusahaan Air Mineral (SPAM) Kabupaten Musi Rawas (Mura) mengklaim kesulitan mengatasi jaringan PDAM ke Desa Taba Tengah Kecamatan Selangit.
Pasalnya sejak Januari 2021 lalu, masyarakat desa setempat mulai mengadakan protes maupun kritikan terhadap BLUD SPAM Mura, karena jaringan PDAM ke Desa Taba Tenggah sering tidak mengaliri air bersih.
Kepala Badan (Kaban) BLUD SPAM Kabupaten Mura Agus Hilman saat dikonfirmasi awak media dikantornya, Kamis (15/4/2021) menerangkan bahwa adanya keluhan masyarakat tersebut akibat air di jaringan PDAM ke Desa Taba Tenggah tak mengalir.
“Kami akui jaringan PDAM ke Desa Taba Tenggah itu memasuki dataran tinggi sehingga air yang dipompa dari PDAM wilayah Kecamatan Selangit sering terlambat masuk,” akunya.
Guna menghindari adanya keluhan masyarakat tersebut, BLUD SPAM Mura membutuhkan dana cukup besar untuk membangun boster pompa pembantu.
Selain itu, pihaknya juga membutuhkan hibah tanah dari masyarakat guna membangun boster tersebut.
“Ada tiga titik keluhan masyarakat terhadap layanan PDAM seperti di Simpang Semambamg, Jaya Loka, Gegas, TPK hingga Kecamatan Selangit. Ya, jika keluhan itu masih bisa diatasi, maka kami atasi. Tapi jika tidak, kami minta support dari pemerintah maupun Dinas PU CK, baik mengunakan dana APBD maupun dana DAK,” terang Agus .
Saat ini, income BLUD SPAM Mura capai Rp 4 miliar per tahun. Pendapatan yang diterima belum dikurangi dengan gaji pokok pengawai BLUD SPAM se Kabupaten Mura, pegawai honorer, perbaikan jaringan, membayar listrik hingga pembayaran lainmya.
Kedepan, pihaknya berharap BLUD SPAM Mura dapat meningkat menjadi perusahaan daerah sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat ditingkatkan lagi.(Zul)