Kunjungi Korban Kebakaran di Kelurahan Pahlawan, Wawako Fitri Imbau Hal Ini

IMG_20210319_104032

Palembang, Sriwijaya Media – Musibah kebakaran yang menghanguskan 2 rumah sekaligus industri rumahan pembuatan kerupuk di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning Palembang pada Rabu (17/3/2021) mengundang rasa prihatin yang sangat mendalam bagi Wakil Walikota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda.

Bukan tanpa alasan, rasa prihatin mendalam itu sangat dirasakan, ketika musibah kebakaran yang dialami warga beriringan disaat dampak perekonomian dari pandemi Covid-19 yang saat ini juga masih melanda.

Bacaan Lainnya

“Tentu saya sangat prihatin mendalam atas musibah ini, di tengah musibah pandemi Covid-19. Kita tidak ingin masyarakat bertambah sulit karena mengalami musibah-musibah seperti ini,” kata Fitri ketika mengunjungi lokasi kebakaran, Kamis (18/3/2021).

Fitri juga menyampaikan rasa prihatinnya kepada warga korban kebakaran serta mengimbau kepada warga masyarakat untuk lebih waspada ketika meninggalkan rumah.

“Pastikan dulu rumah dalam keadaan aman, atau misalnya ketika mau tidur, pastikan dahulu kompor atau listrik sudah aman, sehingga tidak terjadi musibah seperti ini,” tutur Wawako.

Wawako memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan terus mendampingi warga terdampak musibah kebakaran, khususnya dalam menyelesaikan permasalahan surat menyurat yang telah hilang terbakar.

“Masalah surat menyurat seperti BPKB, ijazah ataupun hal-hal yang pada perinsipnya membutuhkan bantuan Pemkot Palembang, kita akan siap membantu keluarga yang mengalami musibah kebakaran,” terangnya.

Pada kesempatan itu pula, Wawako Fitri memberikan bantuan kepada korban kebakaran, serta beberapa bantuan perlengkapan dari Dinas Sosial (Dinsos).

Bahkan, pihak DLHK kota Palembang ikut diterjunkan guna membantu membersihkan puing-puing dari musibah kebakaran.

“Paling tidak bisa melewati malam-malam selanjutnya. Tetapi dari Dinsos dan Dinas Kesehatan sudah saya perintahkan untuk tetap di sini untuk membantu. Sekali lagi saya berharap ini benar-benar yang terakhir,” jelasnya.

Sementara itu, Pendi, salah satu korban kebakaran mengungkapkan, bahwa kerugian atas musibah kebakaran yang dialaminya tersebut ditafsir keseluruhan mencapai Rp400 juta.

“Usaha ini sudah delapan tahun. Saat ini yang sangat kami butuhkan adalah biaya untuk membangun kembali gudang,” singkatnya.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *