Diikuti 300 Peserta Webinar, Kemenkominfo Bahas Strategi Bangkitkan Pariwisata Dimasa Pandemi 

IMG_20210218_190643

Sumut, Sriwijaya Media – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik kembali menyelenggarakan workshop Generasi Positif Thinking (Genposting) membahas tentang Strategi Promosi Pariwisata Danau Toba dalam mendukung peningkatan Perekonomian Nasional (PEN) di masa Covid-19 sebagai perwujudan upaya pemerintah untuk kembali membangkitkan pariwisata dan ekonomi.

Workshop kali ini mengambil tema “Pariwisata dan Tantangan Komunikasi Pemasaran di Tengah Covid-19”, dilaksanakan secara hybrid melalui tatap muka dan webinar, aplikasi zoom, di Labersa Convention Kabupaten Toba pada Kamis (18/2/2021).

Pada webinar kali ini, Prof Dr Widodo Muktiyo, selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo kembali bertindak sebagai keynote speaker dan membuka sesi webinar.

Dalam sambutannya, Widodo mengatakan pemerintah berkomitmen dan menjadi prioritas untuk menyediakan sarana dan prasarana yang bersih, sehat, aman dan nyaman agar masyarakat bisa menikmati obyek-obyek pariwisata di Indonesia.

“Ini menjadi hiburan buat masyarakat yang selama ini harus menjaga protokol kesehatan (prokes) dan kalau bepergian pun harus tetap mengedepankan prokes,” ujar Widodo

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu menyampaikan bahwa perbaikan pada komponen tersebut mulai dilakukan pemerintah sejak tahun 2020 melalui program PEN, sehingga dapat terlaksana pada 2021 hingga 2023 sehingga kemudahan akses dapat terwujud.

Terkait destinasi pariwisata, Odo RM Manuhutu melanjutkan bahwa kekuatan dari pariwisata Danau Toba adalah lingkungan hidup, kebudayaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dia mengajak masyarakat Toba untuk berhati-hati dalam mengelola lingkungan dan senantiasa meningkatkan SDM dengan hospitality.

“Ya, ini diharapkan dapat menunjukkan kesiapan Danau Toba dalam menyambut wisatawan,” terangnya.

Setali tiga uang, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba F Agus Karo Karo, S.Th., MM., menjelaskan upaya yang telah dilakukan pemerintah membangkitkan kembali pariwisata di daerah Toba Samosir adalah dengan menjalankan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment) dan menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan tetap mempertahankan kearifan budaya lokal suku Batak Toba.

“Adaptasi kebiasaan baru bukan merubah tradisi dan budaya, tetapi kita akan melestarikan tradisi dan budaya itu dengan pola hidup bersih dan sehat,” tutur Agus.

Pakar media sosial (medsos), DR Rulli Nasrullah, M.Si., mengatakan bahwa medsos memberikan peluang bagi kreativitas dan pengguna yang bermanfaat bagi industri pariwisata.

“Saling interaksi yang dilakukan oleh netizen di medsos menjadikan promosi wisata menjadi lebih efektif,” ujarnya.

Terpisah, Humas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Sumatera Utara (Sumut) Fit Hartoyo mengakui peran Genpi dalam meningkatkan dan mempromosikan pariwisata, terutama untuk wisata di daerah Toba Samosir.

“Genpi bukan komunitas biasa, kini berada dalam empat unsur Pentahelix pariwisata Indonesia, yaitu akademisi, pelaku bisnis, komunitas dan media,” kata Fitato, sapaan akrabnya ini.

Dengan diselenggarakannya webinar ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pariwisata di Danau Toba sekaligus mematuhi prokes di tempat wisata.

Webinar yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini dihadiri sebanyak 300 peserta dari berbagai profesi dan disiarkan langsung serta ditonton ulang di kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *