Musi Rawas, Sriwijaya Media – Berbagai cara dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas (Mura) mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Memasuki musim penghujan beberapa pekan terakhir ini, BPBD Kabupaten Mura melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap bencana alam yang diakibatkan banjir dan tanah longsor.
Kepala BPBD Mura M Kadarsan melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencengahan Kedaruratan dan Logistik BPBD Mura Eko Sefriwan dikonfirmasi Senin (15/2/2021) menegaskan memasuki cuaca ekstrim sekarang ini, pihaknya melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap bencana yang terjadi.
“Kami akui sejak beberapa pekan terakhir ini Kabupaten Mura mengalami perubahan cuaca. Bahkan setiap hari curah hujan sangat tinggi yang terus mengguyur seluruh wilayah Kabupaten Mura. Sebagai antisipasi bencana terjadi, kami terus melakukan pemantauan,” kata Eko.
Dari pemantauan yang dilakukan, masih kata dia, pihaknya mendeteksi ada tiga titik yang rawan bencana.
Seperti bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan TPK, adanya genangan air di Desa Sri Mulyono Kecamatan STL Ulu Terawas dan adanya genangan air di Kecamatan Muara Lakitan.
“Untuk itu, sejak kemarin hingga hari ini, kami terus melakukan pemantauan dan menyiagakan petugas guna menghadapi cuaca ekstrim saat ini,” terang Eko.
Dia melanjutkan kondisi cuaca ekstrim ini diperkirakan berlangsung hingga April nanti, sesuai dengan data dan informasi dari BMKG Sumsel.
Kendatipun tiga titik tersebut diatas rawan bencana, namun pihaknya bersyukur tidak menelan korban jiwa maupun harta benda.
“Memang banjir yang dialami masyarakat masih berbentuk genangan air yang diperkirakan buangan dari salah satu anak sungai. Jika nanti kondisi makin memburuk dan aktivitas warga lumpuh total, maka kami akan mengusulkan pihak terkait untuk memberikan bantuan bagi masyarakat selaku korban,” jelasnya. (Zul)
