Palembang, Sriwijaya Media -Guru besar atau profesor di Universitas Sriwijaya (Unsri) terus bertambah. Kali ini, Prof Dr Ir Dinar Dwi Anugerah Putranto, MSPJ., dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Teknik Sipil pada jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Prof Dr Yuanita Windusari, S.Si., M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Biologi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Hadir dalam pengukuhan guru besar yang berlangsung di Tower 8 Fakultas Hukum Unsri Palembang, Rabu (17/2/2021) antara lain Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Prof Dr HM Edwar Juliartha, Rektor Unsri Prof Dr Ir H Aniss Saggaf, MSCE., para wakil rektor, dekan, serta tamu undangan lainnya.
Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Prof Edwar Juliartha mengucapkan selamat serta mengapresiasi setinggi-tingginya karena Unsri kembali mengeluarkan atau menghasilkan guru besar atau profesor dari dua fakultas berbeda yang ada di Unsri yakni Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil dan Fakultas Kesehatan Masyarakat jurusan Ilmu Biologi.
“Kami berpesan agar ilmu yang telah didapat bisa diimplementasikan di tengah masyarakat dan berguna bagi diri sendiri maupun orang banyak. Semoga kedepannya Unsri dapat menghasilkan guru besar lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Rektor Unsri Prof Aniss Saggaf mengucapkan selamat kepada dua guru besar yang baru saja dikukuhkan ini.
Untuk Prof Dr Ir Dinar Dwi Anugerah Putranto, telah mengeluarkan pembelajaran mengenai “Big Erlarth Data” untuk monitoring lahan kritis dan kerusakan lingkungan wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi. Sementara Prof Dr Yuanita Windusari mengambil tema mengenai “kajian epiedemologis penyakit berbasis lingkungan dalam perspektif molekular”.
“Hingga saat ini Unsri telah memiliki 132 guru besar. Memang idealnya Perguruan Tinggi (PT) yang bagus itu memiliki diatas 200 guru besar. Sedangkan untuk doktor kita banyak hampir 400 dan mereka sangat layak menjadi Guru Besar,” tuturnya.
Dia melanjutkan sekarang ini untuk ketentuan menjadi guru besar itu harus zona Internasional. Kendatipun untuk masuk dalam Q1 atau Reputasi Satu sangat berat, namun perebutan menuju Q1 sangat ketat.
Kompetisi ini sangat ditentukan dengan kualitas tulisan, dan kualitas reset. Disamping itu, satu publication dua dosen dengan jurusan sama kerap jarang diterbitkan semua, karena diambil salah satunya.
“Mudah-mudahan guru besar yang baru saja dikukuhkan hari ini bisa bermanfaat serta berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya.(ton)