Bapenda Banyuasin Catat PAD Tahun 2020 Alami Penurunan

IMG_20210203_181221

Banyuasin, Sriwijaya Media – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banyuasin mencatat sepanjang tahun 2020  Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuasin mengalami penurunan dibanding tahun 2019 lalu. Penurunan itu disebabkan kondisi pandemi Covid-19.

Kendati mengalami penurunan, namun ada beberapa penerimaan pajak yang justru mengalami peningkatan atau bahkan over target.

“Kami hanya melaksanakan pengelolaan 11 pajak daerah. Memang secara umum tidak memenuhi target ditetapkan, karena adanya masalah Covid-19,” kata Kepala Bapenda Banyuasin Supriadi, SE., MSTR., Rabu (3/2/2021)

Menurut dia, ada 4 pajak dari 11 pajak daerah yang realisasinya melampaui target, meliputi PBB, pajak Bea Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak penerangan jalan dan pajak air tanah.

Sementara pajak yang tidak mencapai target yakni pajak hotel, pajak restoran dan tempat hiburan serta pajak parkir.

“Tentunya perhotelan tidak bisa mencapai target karena pada Maret, April, sampai Juni tidak beroperasi karena Covid-19,” terangnya.

Dia melanjutkan ditahun 2019 lalu pihaknya berhasil merealisasikan PAD sebesar Rp 27 miliar lebih. Sementara di tahun 2020 hanya terealisir Rp24 miliar.

Ditahun 2021 ini, pihaknya menargetkan pendapatan cukup tinggi hingga Rp161 miliar, dengan asumsi jika kondisi perekonomian sudah membaik.

Sementara itu, Kabid PBB dan BPHTB pada Bapenda Banyuasin Rustam, SH., M.Si., menambahkan tentunya BPD Kabupaten Banyuasin akan terus menggali potensi-potensi baru yang masih belum terjamah selama ini.

“Insha Allah kalau kondisi ekonomi sudah baik, maka kami yakin mungkin bisa mencapai target atau bahkan bisa over target,” jelas Rustam.

Rustam merincikan ditahun 2019 BPHTB ditarget Rp37 miliar dengan angka realisasi Rp49,8 miliar. Sedangkan ditahun 2020 target BPHTB sebesar Rp 39 miliar dengan angka realisasi Rp40,7 miliar. Sedangkan untuk PBB target 2019 Rp14 miliar dengan angka realisasi Rp15,17 miliar. Sedangkan ditahun 2020 target PBB hanya Rp22,5 miliar dengan angka realisasi Rp24,8 miliar. (indra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *