Banyuasin, Sriwijaya Media -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuasin memastikan akan melakukan penguatan konektivitas dan koordinasi antara warga dengan pemerintah, TNI, dan Polri. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pencegahan dan kesiapsiagaan dalam bencana alam yang bakal terjadi di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Kepala BPBD Banyuasin Ir Alpian melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyuasin Gatot Setioko, Senin (22/2/2021) mencatat ada 6 dari 21 kecamatan yang ada di wilayah Banyuasin yang berpotensi terjadi bencana alam, seperti banjir, angin puting beliung, dan bencana lainnya.
6 kecamatan dimaksud antara lain Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin III, Rantau Bayur, Pulau Rimau, Talang Kelapa, dan Kecamatan Rambutan.
“Bukan berarti di 21 kecamatan lainnya aman dari bencana. Warga di kecamatan lain juga harus tetap waspada,” kata Gatot.
Berdasarkan arahan Bupati Banyuasin H Askolani, SH., MH., masih kata dia, pihaknya meminta masyarakat dapat menggalakan gotong royong membersihkan got, siring, ataupun drainase guna menghindari mampetnya saluran air yang berujung pada terjadinya potensi banjir.
Dalam hal ini, pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya, baik personel maupun peralatan.
Sementara itu, Camat Banyuasin III Akhmad Rosyadi, SE., M.Si., menambahkan dari 21 desa dan 5 kelurahan yang ada, sekitar dua kelurahan rawan banjir yakni, Kelurahan Seterio dan Kelurahan Kedondong Raye yang lokasinya dekat dengan aliran sungai.
“Untuk wilayah di 21 desa semua terletak di dataran tinggi atau perbukitan. Namun, jika di musim panas dipastikan mengalami kekeringan. Nah itulah yang menjadi persoalan,” terang Akhmad Rosyadi.
Dia berharap kepada PDAM Tirta Betua agar bisa menyalurkan saluran induk pipa PDAM ke desa – desa dalam Kota Pangkalan Balai guna mengantisipasi kekeringan jelang musim panas atau kemarau nanti (indra)