Tugu Patung Pahlawan di Kelurahan Sukajadi Kurang Terawat, Warga Minta Hal Ini

IMG_20210104_184540

Banyuasin, Sriwijaya Media – Tugu patung perjuangan yang berada di pinggir Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang-Betung, tepatnya di depan kantor Polsek Talang Kelapa, Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin kondisinya kini tak terawat dan tampak kusam di bagian ketiga tubuh patung, maupun bagian penyangga patung.

Meskipun patung berada tak jauh dari lingkungan Kecamatan Talang Kelapa, namun kondisi patung mengkhawatirkan.

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun dilapangan diketahui, patung perjuangan menggambarkan salah seorang pejuang yang di gendong, gugur dalam perjuangan Tahun 1946.

Dengan berdiri tegap, salah seorang pahlawan tengah menggendong salah satu pahlawan yang menjadi korban penembakan. Sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Pahlawan itu bernama Mamat, Kelahiran Sanga Desa berpangkat Prajurit 1.

Mamat diketahui dari kesatuan Garuda Merah. Beliau gugur tercatat di dinding tugu perjuangan tetanggal 3 Desember 1946 silam. Sedangkan satu pejuang tampak menggenggamkan senjatanya untuk melindungi Mamat dari serangan musuh.

Patung ini salah satu bagian dari Kelurahan Sukajadi. Awalnya adalah sebuah desa yang termasuk dalam Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan naik status menjadi Kelurahan pada tahun 1994.

Setelah otonomi daerah (Otda) tahun 2002, Kabupaten Muba mengalami pemekaran pada tahun 2002 menjadi Kabupaten Banyuasin, perbatasan Kota Palembang. Mengingat pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sukajadi sangat pesat sehingga mengalami pemekaran menjadi Kelurahan Tanah Mas pada tahun 2007 lalu.

Jana, warga Sukabumi yang mengais rezeki di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin ini mengaku tidak mengetahui kalau tempat mereka berteduh adalah patung satu satu pahlawan perjuangan.

“Saya nggak tahu pak kalau ini patung perjuangan. Tapi kok tidak diperhatikan,” ucap Jana.

Dia hanya berharap pemerintah setempat dapat memperhatikan icon ataupun patuh sejarah sebagai wujud atensi dan kepedulian terhadap peejuangan para pendahulu.(indra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *