Subulussalam, Sriwijaya Media-Kepala Puskesmas Rundeng dr Dewi Indrawati Pelis angkat bicara terkait tudingan oknum tak bertanggung jawab mengatakan bahwa dirinya mempersulit rujukan berobat dan memotong insentif anggota.
Hal demikian ditegaskan langsung Kepala Puskesmas Rundeng dr Dewi Indrawati Pelis kepada awak media di Rundeng, Sabtu (30/1/2021).
“Apa yang dituduhkan kepada saya semuanya adalah tidak benar. Semua tudingan itu hanya ingin menjatuhkan tanpa ada kebenarannya,” kata Kepala Puskesmas Rundeng dr Dewi Indrawati Pelis.
Dia mengaku tidak pernah merasa mempersulit masyarakat berobat ingin meminta rujukan. Tercatat ditahun 2021 ini, tingkat rujukan lanjutan di Puskesmas Rundeng capai 16 persen.
Dia menilai tingginya angka rujukan itu bukan berarti membuat pihaknya berbangga diri, tapi itu justru beban moril.
“Begitupun soal pemotongan intensif anggota. Bagaimana mau memotong, intensif anggota itu langsung ditransfer ke rekening masing-masing,” terangnya.
Terkait dengan tudingan kekosongan obat, kata dia, semua tidak benar. Obat tidak pernah kosong, tetap ada sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dia menganggap terjadinya mis komunikasi dan kurang singkronnya antar sesama rekan merupakan hal lumrah terjadi disuatu instansi.
“Ya, padahal kekompakan selalu kita jalin, mulai dari apel pagi hingga kegiatan lainnya. Saya sudah bekerja sesuai dengan aturan. Bahkan jika ada masyarakat yang membutuhkan saya, saya selalu siap kapanpun juga,” jelasnya.
Dia mengingatkan kepada anggota agar bekerja maksimal dan memberikan pelayanan exellent kepada masyarakat yang ingin berobat di Puskesmas Rundeng.
“Saya berusaha agar masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikan Puskesmas Rundeng. Ya, pekerjaan kita bukan kita yang menilai dan bukan pula unsur sakit hati,” ucap dr Dewi Pelis.(mha)
