Disdik Sumsel Targetkan APK 12 tahun Tuntas di Tahun 2022

IMG_20210122_093915

Palembang, Sriwijaya Media-Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel melangsungkan rapat pembinaan awal tahun dengan tema “program kerja bidang pendidikan dan tenaga kependidikan”, digelar di Aula SMK Negeri 3 Palembang, Kamis (21/1/2021).

Turut hadir dalam rapat tersebut, Sekretaris Disdik Sumsel H Markoginta, S.Pd., MM., Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik Sumsel Emzen, S.Pd., MM., Kabid SMA Disdik Sumsel H Marhendata Musai, SH., M.Si., Kabid SMK Mondyaboni, Kasi Kurikulum Awaludin, Kabid Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Drs Joko Edi Purwanto, M.Si., dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Plt Kepala Disdik Sumsel Drs Riza Fahlevi, MM., mengatakan, visi Gubernur Herman Deru tahun 2019-2023 “Sumsel Maju Untuk Semua”.

“Saya memiliki program meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK). Mengingat APK 12 tahun saat ini 81,78 persen. Artinya belum tuntas. Kita targetkan APK 12 tahun tuntas ditahun 2022. Pada tahun 2023 anak-anak minimal tamat SMA sederajat sehingga pada tahun 2023 akan dilaunching wajib belajar 15 tahun, agar anak-anak tamat dengan lulusan minimal Diploma III,” ujarnya.

Dalam mencapai APK 12 tahun tuntas hingga 100 persen, pihaknya meminta kepala sekolah (Kasek) dan pengawas harus saling bersinergi.

“Dengan adanya koordinasi In sha Allah visi dan misi Bapak Gubernur “Sumsel Maju Untuk Semua” bisa dicapai. Karena semakin tinggi jenjang pendidikan, maka akan mengurangi pengangguran,” tuturnya.

Dia melanjutkan, untuk mewujudkan visi dan misi Bapak Gubernur harus dibangun kekompakan.

“Mari kita kompak dalam menjalankan tugas pokok fungsi, lakukan komunikasi, konsultasi. Bagaimana sukses sebagai ASN, Pengawas, Kepsek, Kabid, Kasi, Sekretaris dan guru dalam menjalankan tugasnya,” terangnya.

Untuk mencapai kesuksesan, kata Riza Fahlevi, harus pandai memanfaatkan waktu.

Dia mengimbau kasek dan guru agar menciptakan pembelajaran dengan suasana pembelajaran yang asyik dan menyenangkan di masa pandemi Covid-19 .

“Ciptakan pembelajaran yang baik, walaupun dilaksanakan dengan daring, karena kesehatan yang diutamakan. Penundaan sekolah tatap muka dijalankan sekolah, namun pembelajaran jarak jauh (PJJ) dijalankan dengan menciptakan inovasi terbaru. Kami menunggu inovasi model pembelajaran sekolah di Sumsel agar bisa dijadikan contoh tingkat nasional,” tandasnya.(Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *