21 Rumah di Banyuasin III Terendam Banjir, 16 Warga Pilih Mengungsi

IMG_20210118_192054

Banyuasin, Sriwijaya Media- Intensitas curah hujan cukup tinggi di awal tahun 2021 ini menyebabkan sejumlah daerah terdampak banjir.

Kali ini sebanyak 21 rumah di RT 19 RW 05 Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin terancam banjir, dan 16 pemilik yang rumahnya belum terendam banjir memilih mengungsi dengan dibantu tim Rescue BPBD Banyuasin, Senin (18/1/2021).

Bacaan Lainnya

Tidak ada korban jiwa dalam insiden banjir tersebut. Sementara perabotan rumah tangga warga banyak yang terendam.

Informasi yang dihimpun dilapangan, ketinggian air hujan hingga siang hari ini, capai 1 meter hingga 1,5 meter. Bahkan air sudah menggenangi rumah warga.

Air mulai menggenangi tiap perumahan warga sekitar pukul 17.00WIB pada Minggu (17/1/2021). Puncaknya pada malam hari, beberapa rumah terendam banjir.

“Air mulai masuk kedalam rumah mulai sore dan puncaknya pukul 00.00 dini hari,” kata Basri, salah satu warga yang rumahnya terdampak banjir.

Dia mengaku, banjir yang terjadi saat ini merupakan bencana alam yang paling parah sejak beberapa tahun terakhir.

Berdasar pengalaman selama tinggal disini, belum pernah terjadi banjir hingga capai ketinggian 1,5 m.

“Paling cuma banjir setinggi pinggang orang dewasa, tidak pernah lebih dari itu. Apalagi sampai masuk ke rumah. Apalagi rumah penduduk disini tinggi-tinggi,” terangnya.

Sementara itu, Camat Banyuasin III Akhmad Rosyadi, SE., M.Si., mengatakan, ada 21 rumah warga yang terendam banjir dan 16 rumah belum terendam. Tetapi warganya sudah mengungsi dan mengamankan barang – barangnya ke tempat yang aman.

“Warga mulai mengungsi ke rumah keluarganya. Alhamdulillah BPBD Banyuasin telah turun dan memberikan bantuan,” tutur Camat.

Terpisah, Advokasi Peradi asal Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, Heriyandi, SH., didampingi Sutopo, SH., berharap pemerintah cepat tanggap memberikan pertolongan terhadap warga terdampak banjir.

“Diharap di lokasi banjir segera dibangunkan posko kesehatan dan posko perbaikan gizi, sebelum warga diserang oleh berbagai penyakit,” tutur Heriyandi. (indra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *