Wako Harno : Profit PDAM Tirta Musi Meningkat Ditengah Pandemi Covid-19

IMG_20201230_153530

Palembang, Sriwijaya Media – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang melaksanakan penandatanganan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2021 dan penandatanganan Tugu PDAM Tirta Musi Palembang, berlangsung di halaman depan Gedung Utama Kantor PDAM Tirta Musi Palembang, Rabu (30/12/2020).

Hadir didalam acara tersebut antara lain Wali Kota Palembang H Harnojoyo, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Musi Andi Wijaya, Direktur Umum, dan jajaran Direksi PDAM Tirta Musi Palembang.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Palembang H Harnojoyo menyatakan hari ini ada dua agenda diakhir tahun 2020, pertama meresmikan tugu PDAM, dimana bisa menjadi tempat selfi baru serta mengingatkan bahwa PDAM di Kota Palembang sudah ada sejak lama.

Bersama Dewan Pengawas beserta para direksi, pihaknya melaksanakan RKA perusahaan untuk tahun 2021, dan evaluasi terkait dengan program-program pendidikan yang dilaksanakan.

“Kami sangat menghargai dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PDAM, sebuah perusahaan harus mempunyai rencana kerja”, ujar Wako.

Harno mengaku pihaknya tetap bersyukur bahwa ditengah pandemi corona virus disease nineteen (Covid-19), PDAM membukukan profit yang meningkat dibanding tahun 2019 yakni Rp130miliar tahun 2020 dan tahun 2019 sebesar Rp100miliar. Artinya tidak berdampak Covid-19.

Bahkan produksi sudah melebihi dari distribusi ditetapkan, kendatipun masih ada sejumlah permasalahan yang masih menekan tingkat pencapaian kehilangan air.

“Itulah yang mempengaruhi sehingga pencapaian distribusi ke masyarakat menjadi terhambat, dan keuntungan antara produksi dan distribusi selisihnya masih bagus,” tutur Wako.

Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Musi Andi Wijaya menambahkan keuntungan itu sebenarnya merupakan income PDAM.

Menurut dia, pendapatan yang diperoleh itu masih dibawah target, sehingga pihaknya melakukan penghematan biaya. Dengan begitu, ada sedikit keuntungan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

“Nilai keuntungan target bersih kita yakni Rp101miliiar. Mungkin kita bisa merealisasikan diangka Rp130miliiar. Capaian itu karena kita melakukan efisiensi atau penghematan biaya,” katanya.

Menurut dia, kehilangan air memang ada korelasinya dengan air yang didistribusikan. Semakin banyak air yang didistribusikan, maka kehilangan air semakin tinggi.

Kendati ada peningkatan air yang distribusikan ditengah Covid-19 ini, namun ada beberapa pelanggan niaga seperti hotel dan mall-mall tidak melakukan kegiatan.

Hingga di November ini, sekitar 21 persen tingkat kebociran air dari biasanya 18,8 persen pada tahun 2019.

“ditahun depan kita akan mengkaji tarif air bersih. Pelanggan daftar tunggu akan dilayani secara bertahap. Saat ini kita sedang membangun instalasasi di Karang Anyar sebesar 500 liter/detik, dan ini sudah kita laksanakan. Insha Allah ditahun 2021 selesai. Untuk wilayah paling banyak pelanggan daftar tunggu ada di daerah Gandus, Talang Jambe, Sukarame, Sako, dan Borang, dan untuk total pelanggan daftar tunggu sebanyak 15.000 pelanggan,” tegasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *