Staf Ahli Gubernur Harap PIT HATHI Berikan Masukan Bagi Pemerintah Soal PSDA

IMG_20201212_152332

Palembang, Sriwijaya Media – Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) melangsungkan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke XXXVII tahun 2020, dengan mengambil tema “Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) secara terpadu dalam era digital”, dipusatkan di Aula Fakultas Hukum Tower 8 Universitas Sriwijaya (Unsri), Sabtu (12/12/2020).

Kegiatan ini dibuka langsung Menteri Pekerjaan Umum Penataan Ruang Republik Indonesia Dr Ir Mochammad Basuki Hadimuljono, M.Sc secara virtual, disaksikan Ketua Umum HATHI Pusat Ir Jarot Widyoko, Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan SA Supriono, Ketua HATHI Sumsel Ir Birendjana, MT., Rektor Unsri Prof Dr Ir Anis Saggaf, MSCE., Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Akmad Bastari, Sekretaris Dinas PSDA Sumsel Yudi Saputra, dan tamu undangan lainnya, termasuk melalui virtual.

Bacaan Lainnya

Ketua HATHI Sumsel Ir Birendjana, MT., menyatakan Sumsel menjadi tuan rumah pelaksanaan PIT HATHI ke XXXVII tahun 2020 dengan bekerjasama Pemprov Sumsel, Pemkot Palembang, Unsri, dan Universitas Guna Darma.

“HATHI ini adalah organisasi profesi yang sebagian besar adalah ahli-ahli teknik PSDA. Kami ingin dalam pertemuan ini ada output yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi dan masukan kepada pemerintah terkait bagaimana mengelola SDA,” ujarnya.

Sebagai organisasi profesi, masih kata dia, pihaknya memiliki tugas memberikan masukan kepada pemerintah. Namun diisisi lain, institusi PSDA seperti BBWSS VIII juga sudah melakukan kegiatan dilapangan, meliputi rehabilitasi sungai.

Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangun SA Supriono mengaku pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini.

Diketahui bahwa Sumsel memiliki 9 sungai besar, dan area rawa yang cukup luas. Untuk itu, pihaknya berharap kepada HATHI ini dapat memberikan masukan yang banyak kepada Pemprov Sumsel.

“Sejauh ini peran HATHI cukup banyak, terutama BBWSS Wilayah VIII yang terus melakukan rehabilitasi sungai, rehabilitasi saluran pasang surut yang pertama kali di Indonesia,” tuturnya.

Menurut dia, kewenangan pengelolaan tata air mikro berada dipusat, sehingga Balai Besar menjadi sebuah lembaga yang sangat diperlukan di Sumsel.

Dia berharap dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa acuan yang dapat dimanfaatkan para petani, gapoktan dan sebagainya, terkait bagaimana mengelola tata kelola yang baik.

Sementara itu, Rektor Unsri Prof Anis Saggaff menambahkan apa yang dilakukan HATHI, termasuk Kementerian PUPR dan BBWS Sumatera Wilayah VIII Sumsel ini merupakan sesuatu yang patut ditiru.

“Dikampus ini sumbernya banyak, distribusi keilmuannya juga sangat luas. Untuk itu, manfaatkan waktu saat duduk dikampus untuk menimba ilmu,” jelasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *