Perjuangan Penyintas Covid-19, Sekda OKI : Kita Tidak Boleh Stres

IMG_20201226_230412

Kayuagung, Sriwijaya Media- Terjangkit virus corona bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja, tanpa mengenal ras, status, maupun kedudukan.

Bacaan Lainnya

Seperti halnya dialami Sekretaris Daerah (Sekda) OKI H Husin, S.Pd., MM. Pria kelahiran 1963 silam ini tak menyangka akan terpapar virus corona yang mengharuskan dirinya untuk dirawat diruang isolasi di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang awal September lalu.

Dengan mengenakan faceshield dan masker, Sekda Husin membagikan kiat sembuh dari Covid-19. Manajemen stres dan motivasi diri menurutnya dapat mempercepat pemulihan dimasa karantina.

“Saya dinyatakan positif terjangkit Corana virus Disease (Covid-19) awal September lalu dan langsung menjalani karantina di RSMH. Sebanyak 4 (empat) kali diambil Swab pada 9 September 2020 lalu. Lalu, RSMH Palembang mengumumkan hasil sampel Swab test ke empat dan alhasil dinyatakan negatif Covid-19. Setelah itu, saya mengikuti prosedur menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah,” kata Husin mengulas kisah dan perjuangannya melawan virus Covid-19, Selasa (22/12/2020).

Ia menjalani karantina dan isolasi mandiri selama 14 hari, baik di rumah sakit maupun dirumah. Diibaratkan seperti minum obat tiga kali sehari. Pemakaian masker pun demikian, digunakan tiga kali dalam sehari. Satu masker digunakan pada pagi hingga siang hari. Kemudian siang hingga malam kembali mengganti masker baru dan malam hingga pagi berganti lagi.

Semua saran dari tim medis pun dijalankannya demi untuk melindungi diri, orang lain sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Saya jarang berkerumunan dengan banyak orang. Sebab sibuk dengan penyelesaian administrasi, itupun jika tidak selesai di kantor, dibawa ke rumah. Ya, paling memimpin rapat. Mungkin sebelum acara gowes sudah ada Covid di dalam tubuh saya,” aku Husin.

Ia pun tidak mengetahui dari mana penularan virus corona tersebut. Seketika, pada waktu itu badan terasa panas dan lelah.

Dipikirannya hanyalah konsentrasi dan fokus untuk sembuh dan sembuh.

Ia juga membagi tips lain agar cepat sembuh dari Covid-19. Yaitu kuncinya hanya dengan membiasakan diri memusatkan perhatian pada hal yang positif agar pikiran menjadi tenang. Dengan pikiran yang tenang, dijamin bisa mengurangi stres dan cemas.

Selama masa isolasi mandiri, ia melakukan kegiatan positif seperti berolahraga, tetap mengikuti anjuran pemerintah dengan selalu memakai masker, serta hal penting lain ialah meminimalisir stres.

“Kita tidak boleh stres, kita harus fokus untuk sembuh. Semakin banyak pikiran, maka imunitas akan semakin menurun. Jadi, tetap semangat untuk sembuh dan terbebas dari Covid-19,” ucap Husin.

Selain berolahraga, memanajemen pikiran, ia pun tetap mengonsumsi makanan bergizi, dan berjemur diteriknya sinar matahari pagi. Aktivitas itu ia lakukan selama sekitar tiga pekan saat menjalani perawatan.

Ia berharap warga juga dapat mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Terlebih, dia sebagai mantan pasien Covid-19 sudah merasakan betapa sakitnya melawan virus tersebut.

Bahkan, ia juga menekankan kepada kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tiap kegiatan apapun dan rapat tetap menjalankan prokes dan menerapkan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak.

“Peraturan pemerintah itu harus didengar. Ini bukan penyakit atau virus biasa. Saya sudah mengalaminya. Untuk anak muda, sudah tidak usah lagi keluar rumah, kalau sekadar nongkrong tidak perlu. Kita batasi interaksi dengan siapapun juga guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tutur Husin.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *