Banyuasin, Sriwijaya Media – Dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, Bupati Banyuasin H Askolani, SH., MH., menjalankan tugasnya dengan berkantor sehari di Kantor Camat Sumber Marga Telang (SMT) Kabupaten Banyuasin, Rabu (2/12/2020).
Strategi ini dilakukan untuk memantau proses berjalannya 7 program pembangunan Banyuasin Bangkit yang tengah dikerjakan di wilayah Bumi Sedulang Setudung.
Bupati Askolani “ngantor” di SMT didampingi Ketua TP PKK Banyuasin dr Sri Fitriyanti Askolani sekaligus memberikan pembinaan terhadap ibu-ibu PKK, Dasawisma, dan pelaku usaha UMKM.
“Saya ngantor sehari di Kecamatan SMT ini untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, cek pembangunan yang telah dikerjakan dan juga mengumpulkan informasi permasalahan melalui rapat koordinasi (rakor) dengan Camat, Kapolsek, Danramil, Kades, BPD dan tomas, toga dan toda, agar dapat dicarikan solusinya,” ucap Askolani.
Askolani mengaku sudah banyak perubahan dan kemajuan selama 2 tahun kepemimpinannya. 7 program andalan dan 7 gerakan Banyuasin Bangkit sudah berjalan dan telah dirasakan masyarakat. Ini dibuktikan dengan diterimanya sejumlah penghargaan yang menjadi pengakuan di level Internasional, nasional dan regional Sumsel.
“Dalam minggu ini saja, kita dapat 5 penghargaan, dua level nasional yakni Inovasi Jam Kunci terbaik Nasional. Insha Allah Jam Kunci akan berlomba di tingkat Internasional di PBB. Lalu penghargaan Bhumandala Award kategori Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial Tahun 2020, penghargaan tingkat Sumsel, pembina pengelolaan dana Desa terbaik I se Sumsel, pembina program Kampung Iklim Tingkat Sumsel tahun 2020 dan penghargaan pelayanan perizinan terbaik II Sumsel,” terangnya.
Melalui program Infrastruktur bagus, kata Bupati, kerusakan jalan di Kabupaten Banyuasin yang menjadi kendala selama ini sudah banyak diatasi, sejak tahun 2019-2020 7 jalan poros telah selesai dikerjakan dengan cor beton. Di tahun 2021 akan kembali dibangun 7 jalan poros lagi diantaranya jalan poros Muara Telang ke SMT.
“Jalan poros kita bangun, dermaga termasuk kapalnya juga kita siapkan, yang saat ini tengah dikerjakan di Mariana. Insha Allah tahun 2022 dilaunching dengan menyiapkan anggaran dermaga Rp35 miliar, dan kapal Rp25miliar. Pembiayaannnya dari APBD Banyuasin, dana bangub Rp40miliar, dana PEN Rp37miliar dan Jalan Poros Sumber Jaya ke SMT Rp1,7miliar,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Terkait pelayanan kesehatan melalui program Banyuasin sehat, Askolani mengklaim akan memaksimalkan pelayanan masyarakat di pelosok desa.
Bupati enggan mendengar masyarakat tidak dilayani dengan baik dan ramah.
“Kalau lupa bawa e KTP, semua harus tetap dilayani secara prima, senyum, tutur sapa yang baik, “harap Bupati.
Begitu juga program Banyuasin Cerdas, Bupati tidak mau ada anak yang putus sekolah. Semua harus sekolah minimal sampai SMA. Perbaikan kesejahteraan guru terus di tingkatkan sehingga pendapatan mereka setiap tahun minimal Rp 1 juta per bulan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banyuasin Noor Ismatudin menambahkan, bahwa dua tahun kepemimpinan Bupati Askolani dan Wabup H Slamet, pembangunan di Banyuasin sudah banyak dilakukan dan itu telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Sebagai wakil rakyat, saya mensuport program Banyuasin Bangkit dan harapan kami ke depan, pembangunan jalan poros Muara Telang menuju SMT yang sudah masuk list untuk dibangun, kiranya segera dibangun terutama jalan poros Muara Telang ke Sumber Jaya, dan jembatan penghubung Telang Marga ke Muara Telang,” tutur Ismatudin.
Camat SMT Banyuasin Surono melaporkan bahwa situasi di Kecamatan SMT kondusif, dengan 7 gerakan sudah dijalankan kades dan masyarakat. Semua desa sudah melaksanakan program tanam sayur kolaborasi dengan TP PKK dibuktikan dengan Kecamatan SMT juara I PKK tingkat Kabupaten Banyuasin.
“Di Desa Muara Telang, ada warung hidup, petik sendiri, hasil timbang dan bayar. Ini salah satu contoh gerakan tanam sayur mayur,” terangnya.
Untuk rumah tahfiz pada tahun 2020, Kecamatan SMT sudah ada 3 rumah tahfiz. Sementara bedah rumah 2020 sudah ada 50 rumah yang dibedah, masing-masing desa 5 rumah. Khusus Desa Talang Lubuk sudah bedah 8 rumah. (indra)