Bupati Muba Luncurkan Sistem Aplikasi Lelang Bokar dan e-STDB, Ini Keunggulannya

IMG_20201217_220335

-Muba Ujung Tombak Diplomasi Sawit Indonesia Berdaulat

Sekayu, Sriwijaya Media- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) terus mendongkrak harga jual karet dan kelapa sawit hasil usaha petani rakyat.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin, Lic., Econ., MBA., meresmikan pabrik aspal karet, kedepan Bupati Muba juga akan mengoperasikan pabrik pengolahan bensin dari kelapa sawit.

Kali ini, secara resmi Bupati Muba didampingi Wakil Bupati (Wabup) Muba Beni Hernedi, S.IP., bersama Dinas Perkebunan Muba meluncurkan sistem Aplikasi Lelang Bahan Olahan Karet (bokar) pertama di Indonesia yang dinamai SANG Bokar dan aplikasi Surat Tanda Daftar Budidaya (e-STDB).

“Muba begitu luar biasa, bulan lalu resmi mengoperasikan pabrik aspal karet dan hari ini melaunching aplikasi digital lelang karet Sang Bokar. Bupati Muba sangat peduli terhadap petani rakyat. Ini inovasi yang hebat dan visioner,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir Dedi Junaedi, M.Sc., di sela-sela Peringatan Hari Perkebunan Nasional (Harbunas) ke-63 Kabupaten Muba, di Opproom Pemkab Muba, Kamis (17/12/2020).

Menurut dia, peluncuran aplikasi Sang Bokar sangat tepat dilakukan untuk memasarkan olahan karet petani rakyat Muba agar dapat diserap oleh investor dari seluruh mancanegara.

Apalagi saat ini pergeseran dunia digital sangat cepat. Tentu dalam upaya pemasaran produk juga harus diikuti, agar serapan olahan karet petani rakyat Muba dapat lebih maksimal.

Dia mengaku, upaya-upaya yang dilakukan Bupati Muba semata-mata demi memaksimalkan serapan karet petani di Muba. Upaya ini juga sebagai laku nyata dan langkah konkret andil memulihkan perekenomian petani ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Ini aplikasi pertama di Indonesia, saya berharap agar kepala daerah lainnya di Indonesia, khususnya yang wilayahnya dominan hasil perkebunan karet dapat mencontoh terobosan di Muba demi meningkatkan kesejahteraan petani karet,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin menambahkan aplikasi Sang Bokar dan e-STDB diterapkan bukan untuk gagah-gagahan. Tapi, aplikasi ini akan sangat berguna ke depannya.

“Semakin mudah memasarkan hasil olahan karet dari petani karet dan dapat diakses seluruh investor dari mancanegara,” tutur Bupati.

Peraih Penghargaan Anugrah Pratama Perkebunan Indonesia Award dari Menteri Pertanian ini melanjutkan, e-STDB bermanfaat

memberikan keterangan budidaya kepada pekebun juga sebagai instrumen kemudahan pemutakhiran data dan antisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.

“Seperti hilang atau rusak, pada e-STDB yang sudah diserahkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) dan pekebun,” terang Dodi.

Kepala daerah inovatif tahun 2020 ini menambahkan, terbitnya Inpres No 6/2019 tentang RAN KSB dan Perpres No 44/2020 tentang percepatan ISPO, dimana dalam ke 2 mandatory tersebut menuntut pemda untuk menyusun rencana aksi mewujudkan kelapa sawit berkelanjutan.

Maka, Pemkab Muba juga secara resmi melaunching komitmen Muba Sustainable Palm Oil Initiative (MSPOI).

“Komitmen MSPOI menyatakan Muba melawan isu negatif mengenai kelapa sawit Indonesia oleh negara-negara Uni Eropa,” jelasnya.

Bupati berpesan kepada OPD dan pihak terkait seperti komunitas perkebunan kelapa sawit, karet dan gambir untuk meningkatkan produktivitas, melanjutkan hilirisasi, dan menggunakan teknologi untuk tes DNA bibit sawit berkualitas pertama kali di Indonesia.

“Muba bisa menjadi ujung tombak diplomasi sawit Indonesia. Caranya, adanya kelembagaan kuat dan rencana aksi sustainable keberlanjutan,” katanya.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir, S.STP., MM., melaporkan kegiatan ini diadakan sebagai ajang untuk silaturahmi antar pemerintah, pelaku usaha perkebunan, asosiasi perkebunan dan kelembagaan pekebun serta insan perkebunan lainnya.

“Juga sebagai momentum untuk bersyukur dan mawas diri atas segala keberhasilan yang telah dicapai karena di masa pandemi Covid-19 sektor perkebunan tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Semoga kegiatan peringatan hari perkebunan dapat dijadikan rutinitas tahunan,” paparnya.

Dia menambahkan, dalam rangkaian Harbunas juga dilakukan pengukuhan kepengurusan asosiasi UPPB Kabupaten Muba yang saat ini memiliki jumlah UPPB terbanyak se Indonesia, dengan UPPB teregister capai 92 dari 457 per 10 Desember 2020.

“Ini menandakan tingginya tingkat kesadaran para petani karet untuk menghasilkan kualitas bokar yang baik dan implementasi dari Permentan 38/2008 tentang UPPB yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas produksi dan nilai tukar tambah bagi petani karet,” tandasnya.

Pada kesempatan itu pula dilakukan pengukuhan Asosiasi UPPB Kabupaten Muba 13 Orang dan sekaligus penyerahan penghargaan oleh Bupati Muba kepada 40 penerima penghargaan.(rido)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *