Palembang, Sriwijaya Media – Perhimpunan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Indonesia (PERHUMASRI) menggelar seminar nasional PERHUMASRI tahun 2020 sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus wilayah (PW) Sumsel dan daerah Istimewa Yogyakarta, dipusatkan di aula Rumah Sakit Umum Palembang Dr Mohammad Hosein (RSUP MH), Sabtu (14/11/2020).
Kegiatan ini mengambil dua tema yakni “membangun kehumasan rumah sakit (RS) dengan pendekatan kesehatan jiwa, dan peran meta leadership dalam kehumasan RS”.
Hadir didalam acara tersebut sebagai narasumber Ketua Umum PERHUMASRI Anjari Umarjiyanto, Ketua Umum PERSI Pusat dr Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes., Ketua PERSIB Sumsel dr Mohammad Syahril, Spp., MPH., Ketua PERSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dr Rukmono Siswishanto, M.Kes., Sp.OG., (K)., Direktur RSUP dr MH Palembang dr Bambang Eko, S.S.pKJ., MARS., Direktur National Hospital Surabaya adj Prof dr Hans Wijaya, MM.
Ketua Umum PERHUMASRI Anjari Umarjiyanto menegaskan bahwa peran humas di RS itu besar, sehingga diperlukan sesuatu untuk menunjangnya.
“Kompetensi, kedudukan dan kedekatan pimpinan diperlukan didalam sebuah organisasi. Jika kompetensi bagus, maka kita akan menjadi baik, peran adalah marketing sertifikat kompetensi humas RS yang bekerjasama dengan lainnya. Maka lahirlah 5 angkatan standar seperti kompetensi, sertifikat rumah sakit yang bekerjasama dengan pihak lain,” ujarnya.
Menurut dia, di Indonesia ini ada 127 humas bersertifikat. Bahkan pihaknya sangat bersyukur karena datang Ketua PERSI DIY.
Sertifikasi itu menjadi penting, karena akan memunculkan kebanggaan kehumasan, pada level kompetensi, ada yang madya, ahli, managerial, menentukan anda dalam posisi kompetensinya.
Sementara itu, Ketua PERHUMASRI Sumsel Akhmad Suhaimi, S S.Sos., M.Si., menambahkan dalam membangun citra suatu instansi tentu tidak lepas dari peran humas.
Humas adalah aktivitas mengelola komunikasi antara organisasi, instansi, perusahaan dengan publik yang tujuannya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara keduanya.
Citra merupakan sesuatu yang sangat penting bagi instansi atau perusahaan. Reputasi dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh perusahaan melalui kegiatan kehumasan.
“Jika perusahaan memiliki citra baik, maka akan berdampak baik pula pada perkembangan perusahaan. Membangun, menjaga, dan meningkatkan citra perusahaan memang bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan strategi khusus untuk mencapai semua itu,” terangnya.
Lanjutnya, citra dan reputasi yang baik tidak didapatkan dengan sendirinya oleh sebuah perusahaan. Dukungan dan kepercayaan dari mitra perusahaan dan masyarakatlah yang menghasilkan persepsi baik dan citra positif bagi instansi atau perusahaan.
Peran penting dari humas sangat dibutuhkan menghadapi, mengatasi, membendung, memulihkan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan instansi.
“Humas merupakan ujung tombak dalam program atau kegiatan yang dilakukan RS, baik itu kegiatan bersifat institusional maupun kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan yang mampu mendekatkan hubungan baik antara RS dengan masyarakat luas,” jelasnya.
Dia melanjutkan, kepercayaan masyarakat akan meningkat apabila pembentukan citra RS kepada publik berjalan baik.
Oleh karena itu, humas harus mampu mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat, baik itu mengenai keluhan masyarakat terhadap pelayanan, masalah produk yang ditawarkan dan berbagai peristiwa yang terjadi terkait dengan RS, sehingga humas mampu membuat rencana dalam bentuk program-program yang dapat membantu masyarakat sebagai tanda kepedulian terhadap masyarakat.(ton)